Insitekaltim, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Muhammad Afif Rayhan Harun menyampaikan pandangannya tentang pentingnya keberanian generasi muda untuk meninggalkan zona nyaman dalam menghadapi tantangan hidup, khususnya di bidang politik.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi publik bertema “Politisi Muda: Antara Harapan dan Realita dalam Menghadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045,” yang digelar oleh DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Timur di Cafe Bagios, Senin (11/11/2024) malam.
Afif, yang akrab disapa dengan nama panggilannya, berbagi kisah hidupnya yang penuh tantangan.
Ia memulai pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 1, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Samarinda dan bersekolah di City College, Singapura, hingga akhirnya mengambil keputusan untuk berkuliah di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Meski sempat mendapat penolakan dari orang tuanya yang lebih memilih melanjutkan studi di luar negeri, Afif merasa keputusan ini mengajarinya banyak hal tentang ketangguhan.
“Saya merasa seperti kehilangan masa SMA karena segalanya terlalu nyaman,” ungkapnya.
Tantangan baru mulai dirasakan Afif ketika ia memutuskan menempuh studi di Makassar, tempat yang dikenal dengan budaya mahasiswa yang keras dan berani.
Menurutnya, hidup di Makassar membawanya pada lingkungan yang lebih nyata, jauh dari kemudahan yang biasa ia terima.
Di tengah perjalanan pendidikannya, Afif juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk IMM, di mana ia menemukan ruang untuk berkembang lebih baik.
“Di IMM, saya merasa lebih cocok dan punya ruang untuk tumbuh,” jelasnya.
Afif menekankan pentingnya generasi muda untuk memiliki keberanian menghadapi kerasnya dunia, terutama dalam dunia politik yang penuh tantangan.
“Indonesia Timur bisa kita bawa ke arah yang lebih baik, itu mungkin. Jangan terjebak dalam kebiasaan yang kurang bermanfaat,” ungkapnya.
Ia mengajak para mahasiswa untuk menggantikan kebiasaan tidak produktif dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti literasi dan diskusi mendalam.
Pendidikan juga mendapat sorotan khusus dari Afif, yang memandangnya sebagai faktor krusial dalam membentuk masa depan bangsa. Menuju Indonesia Emas 2045, Afif berpendapat perubahan yang signifikan di bidang pendidikan dan sumber daya manusia adalah kunci.
“Indonesia menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Ini adalah kenyataan yang pasti akan terjadi,” tegasnya.
Di sisi lain, Afif juga menekankan pengaruh politik dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menyebut bahwa politik mengatur hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, bahkan hal-hal kecil sekalipun.
“Politik itu sangat berfungsi bagi kehidupan kita, terutama bagi perempuan. Dari ujung kaki hingga ujung rambut, semua itu dipengaruhi oleh politik,” ujarnya.
Afif mengajak para pemuda untuk terlibat secara bijak dalam politik, dan menghindari pilihan untuk tidak memilih atau golput dalam pemilu.
“Golput bukanlah pilihan politik. Golput adalah pilihan moral,” tuturnya.
Dirinya menekankan bahwa keputusan hari ini akan mempengaruhi Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.
Di akhir diskusi, Afif mengingatkan bahwa setiap individu memiliki peran besar dalam pembangunan bangsa.
Disebutkannya, langkah sederhana dalam memilih pemimpin yang peduli pada rakyat sudah merupakan kontribusi besar untuk masa depan bangsa.
“Kita mulai dari hal yang paling sederhana. Pilihlah pemimpin yang benar-benar peduli dengan rakyat, karena itu akan memengaruhi seluruh hidup kita,” pungkasnya.
Sebagai Wakil Bendahara DPC Gerindra, Afif Rayhan Harun juga terlibat aktif dalam organisasi Taekwondo Indonesia di Samarinda sebagai ketua umum.
Melalui perjalanan hidupnya, Afif menunjukkan ketangguhan dalam memperjuangkan perubahan yang ia yakini, khususnya untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim.