“Pembangunan infrastruktur dasar di seluruh wilayah hingga saat ini masih minim. Saya kira MYC perlu dilanjutkan dan kita harus mengakui bahwa selama ini fokus terhadap infrastruktur tidak maksimal,” ujar Agusriansyah saat wawancara, Selasa (21/11/2023).
Browsing: DPRD Kutim
“Masyarakat perumahan di Sangatta, terutama yang berpenghasilan rendah, mengalami kendala dalam memperoleh kualitas sarana prasarana yang memadai. Profit dari penjualan rumah subsidi sangat terbatas, sehingga membuat kemampuan untuk sarana prasarana menjadi sesuatu yang sulit,” ujar Jimmi saat ditemui di Gedung DPRD Kutim, Selasa (21/11/2023).
“Kemarin kita ada buka kegiatan pelatihan mengemudi dan sekaligus pemberian SIM gratis. Dan itu dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaanndan Transmigrasi melalui bidang pelatihan menggunakan anggaran aspirasi dari saya,” ujar Basti Sangga Langi.
“Beberapa waktu lalu kita sudah menyurati pihak kapolres mengenai persoalan ini, namun belum mendapatkan respon balik,” ujarnya.
“Kita sudah menyampaikan hasil reses kita kepada pemerintah. ABPD 2024 sudah ditetapkan dari jauh-jauh hari saat musrenbang bulan Maret yang lalu,” ungkap Joni kepada Insitekaltim, Senin (20/11/2023).
“Pemilu damai pada 2024 harus menjadi fokus kita bersama. Untuk mencapai itu, diperlukan pertimbangan matang dan pemenuhan sarat-sarat yang memastikan jalannya proses pemilihan dengan lancar,” ujar Joni di Gedung DPRD Kutai Timur, Senin (20/11/2023).
“Dalam rapat banggar, meski belum ada kesimpulan resmi, terdapat indikasi bahwa untuk tahun 2024 nanti, APBD Kabupaten Kutai Timur mencapai angka sekitar Rp9,1 triliun. Angka ini mencerminkan komitmen kita untuk memajukan daerah ini,” ungkap Masdari, Senin (20/11/2023).
“Upaya bersama dan sinergi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah perlu diintensifkan untuk mencapai solusi yang cepat dan berkelanjutan,” tuturnya, Senin (20/11/2023).
“Pembangunan di Kutai Timur saat ini sangat luar biasa, kita bisa melihat upaya gencar pembangunan di sektor sanitasi dan drainase. Pembangunan ini tidak hanya terlihat di kota, tapi juga di desa-desa. Gang-gang sanitasi dan drainase menjadi fokus utama, dan pembangunannya sudah berjalan dengan nyata,” ungkap Joni, Senin (20/11/2023).
“Limbah dari rumah sakit perlu dikumpulkan terlebih dahulu dan nanti ada yang mengelolanya oleh salah satu perusahaan di Samarinda. Limbah ini memiliki ukuran yang diatur oleh sertifikat, dan pengelolaannya yang baik menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat dari provinsi,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (18/11/2023).