Insitekaltim,Samarinda – Hari ini Pemilu serentak digelar, Rabu (17/4/19) ,untuk memilih calon pemimpin baik DPRD kabupaten/kota, Provinsi,DPR-RI,DPD-RI dan presiden dan wakil presiden guna menentukan arah kebijakan Negara lima tahun kedepan
Kalaupun kita sepakat bahwa politik uang dilarang dan sanksinya sudah jelas akan tetapi masih ada yang melakukan dengan berbagai cara
Seperti kejadian yang menunjukkan ketidak dewasaan berpolitik terjadi Rabu dini hari sekitar jam 02.30 wita di Jl. Pramuka 3 Samarinda. Diduga terjadi politik uang dalam upaya membeli suara atau lebih akrab dikenal sebagai serangan Fajar.
Hadi Mulyadi selaku Wakil Gubernur Kaltim ditemui saat sedang mencoblos di TPS 03 Juanda berkomentar terkait tindak pelanggaran pemilu yang terjadi.
“Tindak saja dengan tegas sesuai aturan yang berlaku siapapun dan apapun partainya,”
kata Hadi Mulyadi.
Hadi juga mengingatkan untuk berhati-hati, atas modus untuk menjatuhkan orang lain
“Bisa saja dia berpura-pura, tapi saya yakin aparat tau apa yang harus dilakukan” tutup Hadi.
Hadi yang pagi itu mencoblos ditemani oleh istrinya dan menunjukkan jari kelingking yang telah tertutup tinta usai mencoblos pada masyarakat setempat.(ms/f)