Reporter : Hilda – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Wacana penghapusan Ujian Nasional (UN) yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, tuai pro kontra. Menelisik hal ini, insitekaltim.com mendatangi Dr. Abdul Rozak Fahrudin, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Samarinda, Jumat (6/12/2019).
Disebutkan Rozak, pernyataan yang dikeluarkan oleh Nadiem baru berupa wacana dan diskusi publik. Secara pribadi, ia menganggap ujian masih diperlukan, entah itu dalam ujian nasional atau standar nasional. Menurutnya, dengan diadakannya ujian bisa diketahui standar setiap sekolah atau daerah yang bisa dibandingkan dengan daerah lain.
“Kalau di sekolah itu tidak ada ujian, bagaimana cara kita mengukur bahwa sekolah ini baik dibandingkan sekolah yang lain? Kan susah,” ujarnya.
Dikatakannya, bukan subtansi ujian nasional melainkan ujian yang harus ada. Entah itu berganti nama, namun ujian harus tetap ada yang di standarisasi. Selain itu, ujian diperlukan untuk meningkatkan motivasi di masing-masing satuan pendidikan.
“Kalau dari sekolah itu punya standar dan dari pusat juga punya standar nasional, maka yang di sekolah juga harus mempersiapkan dengan baik. Dan ini yang harus dicapai, dengan standar yang harus dilakukan agar targetnya tercapai,” pungkasnya.