Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono kembali menggelar Dialog Rakyat yang diselenggarakan di Jalan Wijaya Kusuma, Samarinda.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (1/6/2024) ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan masukan langsung kepada wakil rakyat sekaligus membahas pengawasan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim 2024.
“Kegiatan ini untuk ajang bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan masyarakat agar dewan lebih sering hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan dan permasalahan masyarakat,” tutur Nidya Listiyono.
Dialog Rakyat kali ini juga bertujuan untuk menindaklanjuti realisasi program pembangunan yang telah dianggarkan oleh DPRD Kaltim, khususnya melalui Komisi II.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan tingkat kecamatan (PTK) dan perwakilan tingkat lurah (PTL) dari 10 kecamatan dan 49 kelurahan yang berdiskusi tentang kebutuhan di daerah masing-masing.
Dalam kesempatan ini, Sofian, PTL Kelurahan Rapak Dalam Loa Janan Ilir, menyampaikan keluhan terkait jalan di dua gang di daerahnya yang belum disemenisasi. Nidya Listiyono merespon keluhan tersebut dengan berkomitmen untuk segera mendiskusikannya dengan pemerintah kota, mengingat jalan tersebut bukan wewenang pemerintah provinsi.
“Saya minta tolong, terkait keluhan itu harus memasukkan programnya pada Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Jadi RT harus punya program yang wajib dimasukkan dalam SIPD agar bisa direspons oleh pemkot,” terang Nidya.
Selain masalah jalan, warga juga mengeluhkan masalah drainase yang tidak mengalir lancar ke sungai dan ketiadaan ambulans di Karang Asam Ilir.
Menanggapi hal tersebut, politikus Golkar ini menjelaskan adanya batasan dalam pemberian bantuan sesuai dengan regulasi baru yang mengharuskan setiap program pembangunan bernilai minimal Rp1,5 miliar.
Nidya Listiyono menegaskan bahwa semua masukan dari masyarakat akan segera didiskusikan dengan pihak terkait. Ia berharap Dialog Rakyat ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Kalimantan Timur ke arah yang lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan Dialog Rakyat ini bukan sekadar obrolan, tetapi benar-benar menghasilkan solusi konkret atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” tandas Nidya.