
Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Kasus warga diterkam buaya kembali terjadi di Kota Taman. Kasusnya terjadi pada Jumat (18/9/2020). Binatang buas yang dilindungi tersebut menerkam anak remaja berusia 14 tahun di RT 24, Kampung Mandar, Lok Tuan, Bontang Utara.
Menanggapi kejadian tersebut, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Faisal mengatakan, peristiwa ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Salah satunya dengan membuat penangkaran buaya sendiri di Bontang.
Faisal menjelaskan bahwa, pihaknya akan mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui dinas terkait untuk mewujudkan itu. Mengingat Bontang merupakan daerah yang didominasi perairan hingga 70 persen.
Tidak bisa dibantah bahwa perairan memang sudah menjadi habitat hewan yang hidup di dua alam itu. Apalagi saat ini tempat tinggalnya terganggu. Akan tetapi, perlu ada penanganan serta langkah tepat dalam mengatasi kejadian yang meresahkan warga tersebut.
“Kita berharap pada tahun 2021 penangkaran buaya tersebut sudah bisa direalisasikan. Sebab tidak menutup kemungkinan, hewan buas yang telah ditangkap dan dilepas di telaga itu akan kembali,” katanya saat ditemui, Selasa (29/9/2020)
“Saya ingat pada saat saya menjadi wakil pun, Komisi III pada waktu itu juga sudah mengusulkan,” sambungnya.
Faisal menambahkan manfaat atau fungsi penangkaran itu nantinya, selain untuk mengamankan buaya-buaya yang berkeliaran di sekitar masyarakat juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Bontang.
“Jadi, tidak perlu jauh-jauh lagi keluar daerah,” terangnya.
Selanjutnya, Faisal pun memaparkan apabila yang menjadi kendala adalah lahan, maka pihaknya akan membantu mencarikan lokasi yang tepat untuk pembangunan penangkaran buaya tersebut. Akan tetapi yang jauh dari pemukiman masyarakat demi menjaga keselamatan warga.
“Kita cari lahan atau tempat yang bagus. Karena kasihan juga orang-orang daerah pesisir bukan saja di Lok Tuan, daerah lain juga sudah muncul predator ini,” tandasnya kepada wartawan.