
Insitekaltim,Sangatta – Memasuki bulan ke tujuh tahun 2022, APBD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Rp 2,9 triliun, baru terserap 25 persen. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman meminta seluruh dinas segera lakukan pelelangan program kerja.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kutim, Rizali Hadi mengatakan rendahnya serapan APBD bukan hanya terjadi di Kutim saja. Masih terdapat wilayah yang jauh lebih rendah dari itu.
“Ada wilayah lain yang serapannya hanya 17 persen,” ucap Rizali dalam kegiatan Coffe Morning Pemkab Kutim, Senin (4/7/2022).
Namun hal tersebut bukan menjadi acuan bagi Pemkab Kutim tersebut melenggang.
Rizali mengatakan jika serapan anggaran rendah terus berangsur hingga akhir tahun, maka pemerintah pusat akan memberikan sanksi dengan memperlambat dana transfer pusat.
Hal tersebut tentu akan berdampak pada realisasi program kerja pemerintah di tahun 2022.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memerintahkan agar seluruh dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Kutim segera lakukan pelelangan program kerja dengan disesuikan dengan pedoman yang berlaku.
“Saya meminta seluruh dinas segera lakukan pelelangan, terutama program-program pembangunan fisik,” ujar Ardiansyah
Iapun menghimbau seluruh dinas untuk senantiasa serius memaksimalkan anggaran program kerja, sebab merealisasikan pembangunan menjadi tolak ukur di masyarakat.
“Saya harap jangan kong-kali kong untuk progres fisik,” tandasnya.
Adapun, serapannya APBD Kabupaten Kutim tahun 2022 baru 25 persen, maka dapat dikalkulasikan anggaran yang sudah terpakai baru Rp 725 miliar dari Rp 2.9 triliun.