Insitekaltim, Samarinda – Maxim Indonesia memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait ketidakhadiran mereka dalam rapat yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim pada Selasa 20 Mei 2025 lalu.
Melalui PR Specialist Yuan Ifdal Khoir, Maxim Indonesia menjelaskan alasan ketidakhadiran mereka. Kala itu, pertemuan para ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) dengan perwakilan aplikator penyedia layanan transportasi daring dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji.
“Ketidakhadiran Maxim pada pertemuan tersebut disebabkan oleh kendala pada koordinasi internal maupun dengan pihak penyelenggara acara,” tulis Yuan Ifdal Khoir dalam rilis yang disampaikan kepada redaksi Insitekaltim, Sabtu 24 Mei 2025.
Dengan alasan itu, Maxim Indonesia berharap agar ke depan jika ada surat undangan resmi dari Pemerintah Provinsi Kaltim dapat diberikan dua hingga tiga hari sebelum pertemuan.
Hal ini agar keseluruhan rangkaian
diskusi dapat dilakukan dengan dukungan data dan informasi yang matang.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa Maxim selalu berupaya untuk membuka ruang diskusi dengan
pemerintah, mitra pengemudi, pengguna dan stakeholder lainnya,” jelas Yuan.
“Kami juga siap untuk terlibat dalam
dialog terbuka dan kooperatif dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mencari solusi terbaik yang melayani kepentingan semua pemangku kepentingan. Maxim akan tetap kooperatif untuk melakukan pertemuan dialog, baik melalui undangan resmi maupun melalui korespondensi resmi,” sambungnya.
Sementara terkait pembahasan mengenai penyesuaian tarif transportasi daring yang dibahas pada pertemuan tersebut, Maxim telah menyampaikan surat edaran resmi kepada pemerintah provinsi sebelum
pembahasan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2025.
Intinya menguraikan dasar penerapan tarif mereka. Pada prinsipnya, Maxim Indonesia telah menetapkan dan mematuhi ketentuan tarif sesuai dengan Keputusan Gubernur yang berlaku.
“Kami tentu berharap dapat terlibat dalam diskusi dengan pemerintah provinsi dalam waktu dekat untuk memberikan klarifikasi dan dialog langsung, dalam mendukung ekosistem transportasi daring yang berkelanjutan dan berfungsi dengan baik di Kalimantan Timur,” harap Yuan.