
Insitekaltim,Sangatta – Jelang akhir tahun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim menyampaikan stok daging sapi di Kutim masih aman.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Zaini saat disambangi awak media di ruang kerjanya Bukit Pelangi Kutim.
Ia menerangkan, meski masih dalam situasi wabah PMK ketersediaan sapi masih aman, begitupun halnya dengan harga beli daging sapi per kilogramnya.
“Daging walau sempat PMK melanda tapi kita masih aman. Ya buktinya banyak orang jual pentol daging dan penjual daging di pasar. Harganya juga tidak ada kenaikan yang signifikan,”terangnya.
Untuk mengantisipasi krisis daging sapi, Zaini mengatakan pihaknya bisa saja mendatangkan daging dari luar tapi belum. Hanya saja masyarakat Kutim masih menolak daging impor.
“Mereka maunya makan daging hewan yang langsung dipotong, tidak untuk daging beku,”jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya juga bisa saja mendatangkan daging kerbau, namun masyarakat Kutim masih belum terbiasa mengkonsumsi daging hewan tersebut. Padahal di daerah lain daging kerbau menjadi salah satu alternatif pengganti daging sapi seperti di daerah Sulawesi.
“Masyarakat kita belum terbiasa mengkonsumsi daging kerbau. Itu masalahnya,” ujarnya.
Padahal harga daging kerbau lebih murah yakni Rp 80-90 ribu per kilogram dari pada daging sapi lebih mahal yakni di harga Rp 110-120 per kilogram.
“Kita sebenarnya bisa datangkan dari luar. Namun stok daging lokal masih memenuhi kebutuhan pasar,” tandasnya.