
Insitekaltim, Samarinda – Pembangunan Tugu Siluet Pesut yang berada di Jalan S Parman, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menuai pro dan kontra di masyarakat. Tak hanya di daerah, nasional pun turut menyoroti siluet tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menyampaikan bahwa ikon baru ini bertujuan memberikan sentuhan seni modern bagi Kota Samarinda, meskipun desainnya tidak menyerupai wujud asli pesut secara fisik.

“Tugu ini adalah siluet yang mengingatkan kita pada bentuk pesut, meski secara abstrak. Konsep seni seperti ini umum diterapkan di kota-kota besar,” ujarnya, Rabu, 22 Januari 2025.
Anggaran sebesar Rp1,1 miliar untuk pembangunan tugu tersebut juga menjadi sorotan publik. Menanggapi hal itu, Deni menilai keterbukaan informasi diperlukan untuk menjelaskan detail penggunaan anggaran kepada masyarakat.
Untuk itu, pihaknya akan segera merencanakan pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda agar dapat mengulik rincian anggaran, guna memberikan kejelasan secara terbuka kepada publik.
“Kita akan berdiskusi dengan Dinas PUPR Samarinda untuk memastikan alokasi anggaran sudah sesuai. Namun, komunikasi lebih intensif baru akan dilakukan setelah reses,” ungkapnya.
Deni juga mengajak masyarakat untuk memandang pembangunan ini dari perspektif seni dan kebutuhan modernisasi kota.
Menurutnya, perbedaan pendapat dalam pembangunan adalah hal yang wajar, namun harus diarahkan menjadi langkah maju untuk Samarinda.
Dengan ikon baru ini, diharapkan Kota Samarinda terus berbenah dan mampu bersaing dengan kota besar lainnya. Kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat menjadi kunci mewujudkan pembangunan yang transparan dan berdaya guna.