
Reporter: Astuti – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur dr Bahrani Hasanal menanggapi adanya penemuan alat pendeteksi virus corona (GeNose) dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut Bahrani dengan adanya penemuan alat pendeteksi virus corona, masyarakat lebih dipermudah untuk berpergian keluar kota.
“Kami senang dengan adanya penemuan alat GeNose ini, Karena cara kerjanya mudah hanya menghembuskan nafas tanpa menyakiti fisik seperti diswab,” tuturnya kepada Insitekaltim.com saat diwawancarai di ruangannya Kantor Dinas Kesehatan Area Bukit Pelangi pada Senin (22/3/2021).
Dokter Bahrani Hasanal menambahkan inovasi itu juga jauh lebih ramah di kantong masyarakat. Pasalnya jika menggunakan tes PCR, satu kali tes saja bisa memakan biaya hingga 900 ribu. Sementara itu, jika menggunakan GeNose, jauh lebih terjangkau yaitu hanya Rp20 ribu satu kali tes.
Selain itu, Bahrani menambahkan, pihaknya juga sudah memesan GeNose 2 unit untuk ditempatkan di puskesmas juga Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Diperkirakan alat itu sampai di Kutim Juni mendatang.
Bahrani Hasanal mengakui alat pendeteksi virus corona memang belum mendapat tanggapan dari World Health Organization (WHO) namun dia percaya dari uji coba yang dilakukan pemerintah juga lebih efektif digunakan, dengan persentase 97 persen.
“Kami berharap ada keterlibatan dari WHO untuk dapat memastikan fungsi dari GeNose, sehingga pemerintah dan masyarakat lebih percaya menggunakannya,” lanjutnya.
Bahrani mengatakan apabila GeNose ini efektif digunakan di Kutim, ia akan meminta pemkab untuk memberikan penambahan alat.
“Jika alat ini lebih efektif digunakan, saya akan minta pemkab untuk penambahan alat GeNose,” tutupnya.