
Insitekaltim, Bontang – Kenaikan angka stunting di Kota Bontang pada Agustus 2024 menjadi perhatian serius, terutama di wilayah pesisir seperti Kelurahan Bontang Lestari yang mencatat prevalensi stunting tertinggi.
Data terbaru menunjukkan bahwa angka stunting di kota ini mencapai 20,6 persen, naik dari 18 persen pada Bulan Juli. Dari 431 anak di wilayah pesisir Bontang Lestari, 166 balita terdiagnosis mengalami stunting.
Anggota DPRD Kota Bontang Muhammad Yusuf mengemukakan perlunya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi masalah ini. Menurutnya, stunting tidak bisa ditangani hanya oleh satu instansi, tetapi membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat.
“Stunting ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan atau puskesmas. Ini tanggung jawab kita semua, termasuk pemerintah, masyarakat dan DPRD. Saya yang berada di Komisi I DPRD sangat menekankan pentingnya sinergi untuk mengatasi masalah ini,” ujar Yusuf.
Salah satu faktor utama penyebab meningkatnya angka stunting di Bontang adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam program pemantauan kesehatan balita di posyandu. Yusuf menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin dan pemantauan gizi balita. Padahal, langkah ini sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah stunting sejak dini.
“Kita harus mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam memantau kesehatan anak-anak mereka. Jika pemantauan di posyandu berjalan baik, kita bisa mendeteksi lebih awal masalah-masalah terkait gizi,” jelasnya.
Politikus PKB itu menegaskan bahwa wilayah-wilayah dengan prevalensi tinggi, seperti Bontang Lestari harus menjadi fokus utama dalam penanganan stunting. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus bersama-sama memperkuat program yang mendukung kesehatan balita, terutama di daerah pesisir yang rentan.
“Kita perlu memperkuat kolaborasi dengan semua stakeholder, termasuk tenaga kesehatan, aparat kelurahan dan organisasi masyarakat, agar program penurunan stunting ini benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” tambah Yusuf.
Ia juga menyampaikan komitmen DPRD untuk mendukung penuh upaya penanganan stunting di Kota Bontang, dengan memastikan alokasi anggaran dan kebijakan yang tepat untuk program kesehatan masyarakat.
“Kami di DPRD akan mendukung kebijakan yang berpihak pada pengentasan stunting. Semua program yang bermanfaat untuk masyarakat akan selalu kita dorong,” tutupnya.