Insitekaltim, Samarinda – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghadirkan inovasi berupa tepung kuning telur ayam kampung untuk meningkatkan daya tahan dan nilai ekonomis telur ayam kampung yang rentan pecah.
Proses pembuatan tepung kuning ini dimulai dengan memisahkan kuning dan putih telur, dilanjutkan pasteurisasi pada suhu 60°C selama empat menit.
Campuran bahan tambahan dilakukan dalam air steril bersuhu 120°C selama 15 menit sebelum melalui pengeringan semprot hingga menjadi tepung.
Secara nutrisi, tepung ini mengandung protein 31,5%, asam amino metionin 1,45% untuk regenerasi sel, asam glutamat 2,68% yang memberikan rasa gurih umami, serta asam aspartat 1,82% yang berperan sebagai antioksidan.
Kandungan ini menjadikan tepung kuning telur ayam kampung ideal untuk fortifikasi pangan tinggi protein dan bahan industri jamu.
“Riset ini diharapkan dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk meningkatkan nilai ekonomis usaha produksi telur ayam kampung,” jelas Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN Andi Febrisiantosa Senin (30/12/2024).
Inovasi ini telah mendapatkan paten nomor P00202009432. Pada 2022, PT Nusa Etta Wahida memanfaatkan produk ini untuk formulasi susu kambing kaya omega 3.