
Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie menyoroti permasalahan sampah yang selama ini terabaikan dan cenderung belum mendapat penanganan tegas.
“Saat ini, kita hanya berharap sampah ini diambil dan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS), namun hingga hari ini kita belum melakukan tindakan faktual dalam menangani sampah ini,” ucap Novan saat diwawancara di S Cafe, Sabtu (2/9/2023).
Ia mengingatkan bahwa bergantung terus kepada TPS bukanlah solusi jangka panjang, mengingat kapasitas TPS memiliki batas maksimal.
Novan menambahkan, Samarinda sudah memasuki semester dua dalam persiapannya menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini akan menyebabkan lonjakan penduduk dan mobilitas yang signifikan.
“Persiapan harus segera dilakukan oleh Pemkot Samarinda guna menghadapi lonjakan sampah seiring dengan pertambahan penduduk akibat IKN,” ungkapnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk lebih giat berinovasi sesuai dengan visi 2030 Samarinda Bebas Sampah.
“Penerapan inovasi ini harus terlihat dalam beberapa tahun ke depan, dan perlu ada upaya edukasi mulai dari tingkat bawah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemilahan sampah. Sehingga sampah bisa dikategorikan menjadi organik, non-organik dan B3,” jelasnya.
Mengenai sampah rumah tangga, ia mengilustrasikan bahwa saat ini semua jenis sampah dikumpulkan dalam satu kantong plastik. Ini tidak memungkinkan di TPS, sehingga perlu pemilahan sampah sebelum dibuang.
Novan juga berharap edukasi ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari tingkat bawah, agar masyarakat dapat bersama-sama mengatasi masalah sampah di Samarinda yang saat ini mencapai produksi harian sekitar 600 ton.