Insitekaltim,Samarinda – Ketua TP PKK Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun menyebutkan pihaknya telah membentuk Tim Pengawas Anak Gizi Kurang dan Stunting di tiap kelurahan Kota Samarinda.
Pembentukan tim pengawas ini tanpa melibatkan pihak atau organisasi lain, yang berarti tim pengawas ini hanya berisikan anggota dari TP PKK di tiap kelurahan. Terbentuknya tim ini sebagai respon atas komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Kota Samarinda.
Rinda menyebutkan fokus sasaran utama tim pengawas ini ialah anak-anak yang memiliki berat badan (BB) kurang dari berat badan normal berdasarkan usia anak.
“Kami sudah membentuk tim stunting sendiri. Ini respon kami terhadap stunting,” sebut Rinda ketika ditemui di Sekretariat PKK Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu (12/4/2023).
“Tapi kalau stunting kan penanganannya sulit, tidak bisa orang biasa. Jadi kami fokus di gizi buruk ini, BB yang rendah ini,” ujarnya.
Adapun tugas tim pengawas itu menyasar dan melakukan pendataan pada keluarga yang terdampak dan berisiko stunting di setiap kelurahan. Kemudian, anak-anak yang menjadi sasaran akan mendapat satu orang pengawas untuk memantau gizi anak dan perkembangannya.
Rinda menerangkan, pemantauan ini dimulai dengan memberi makanan tinggi protein pada anak selama satu bulan penuh. Pengawas yang ditugaskan akan memastikan makanan tersebut berhasil masuk pada anak. Pengawas akan mencatat perkembangan sang anak selama masa pengawasan.
“Jadi saya menginstruksikan, catat data anak yang gizi buruk, karena anak yang gizi buruk akan menuju stunting. Bagaimana kita bisa memberi makan tambahan paling tidak setiap hari harus ada yang memantau. Misal di kelurahan A ada 15 anak, nanti dari tim PKK kelurahan itu yang akan memantau. Pengawas 1 orang, 1 anak,” jelasnya.
“Makanan tambahan misalnya telur, dan tiap hari selama satu minggu ada makanan tambahan menunya berganti-ganti, lauk apa, sayur apa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rinda menyampaikan telah mendapati hasil yang baik dari tim pengawas ini, salah satunya Kecamatan Sungai Kunjang yang berhasil memperbaiki kondisi 4 dari 10 anak penderita gizi buruk yang menampakkan pertambahan BB.
“Alhamdulillah, laporan teman-teman di daerah Sungai Kunjang, mereka sudah tangani 10 (anak), ada 4 yang mengalami kenaikan (BB) itu harapan kita semua,” tuturnya.
Rinda berharap dengan terbentuknya tim pengawas tersebut mampu menurunkan angka stunting di Kota Samarinda sehingga anak-anak di Kota Samarinda dapat tumbuh dengan baik menjadi SDM berkualitas.
“Semoga Samarinda paling tidak turun angka stuntingnya, karena kita kan penyangga IKN. Jangan sampai SDM 10 tahun kemudian tidak siap, tidak sanggup,” tutupnya.