Insitekaltim,Bontang – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang nomor urut 2, Sutomo Jabir dan Nasrullah, kembali menyapa warga dalam rangkaian kampanye mereka.
Pada Sabtu (28/9/2024), keduanya mendatangi Pasar Taman Citra Loktuan, Bontang Utara, bersama tim sukses untuk mendengar langsung keluhan para pedagang yang mengalami penurunan omzet sejak relokasi pasar.
Kehadiran Sutomo dan Nasrullah disambut antusias oleh para pedagang. Sambil berkeliling, mereka membagikan brosur visi misi serta menampung aspirasi terkait keluhan fasilitas dan lokasi pasar yang dianggap kurang strategis.
“Kami ingin pasar ini ramai lagi. Kalau bisa, pindahkan saja ke pasar lama, lokasinya lebih dekat dengan pemukiman,” ungkap Fitri, salah satu pedagang sembako.
Ia juga menambahkan, tingginya ongkos transportasi membuat pelanggan enggan berbelanja ke Pasar Loktuan.
“Naik ojek pulang pergi bisa habis Rp30 ribu, mending beli ikan 1 kg,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, calon Wakil Wali Kota Bontang Nasrullah menyatakan bahwa penurunan omzet yang dialami para pedagang harus segera diatasi.
“Banyak pedagang yang mengaku pendapatan mereka turun 50 persen dibandingkan saat mereka berjualan di pasar lama,” kata Nasrullah.
Dia menyebutkan, jika mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin, relokasi pasar atau penataan ulang akan menjadi prioritas.
“Kami akan melakukan kajian mendalam terkait lokasi pasar ini. Apakah perlu relokasi atau diperbaiki sehingga lebih strategis. Kita pastikan dalam satu tahun ada keputusan yang jelas,” tegas Nasrullah.
Selain masalah relokasi, kondisi fasilitas di Pasar Loktuan yang dinilai kurang memadai, terutama ketiadaan fasilitas MCK di lantai atas. Hal ini menjadi masalah besar bagi pedagang dan pembeli.
“Tidak ada MCK di lantai atas. Padahal, ini kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Orang yang datang ke pasar tentu memerlukan fasilitas tersebut, baik untuk buang air kecil maupun sekadar cuci tangan,” ujarnya.
Nasrullah juga menyatakan bahwa pemerintah harus lebih peka dalam melihat kondisi pasar dan mendukung aktivitas ekonomi di dalamnya.
“Pemerintah harus hadir dan menjadi fasilitator yang proaktif. Jangan sampai pasar dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan, sehingga pedagang dan pembeli terus mengeluh,” tambahnya.