INSITEKALTIM SAMARINDA – Sepuluh tahun kepemimpinan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak sederet proyek strategis telah berhasil dituntaskan. Proyek strategis meliputi pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Tujuannya untuk mendorong daya saing Kaltim, baik secara nasional maupun internasional.
“Lima tahun periode pertama saya telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur, diantaranya pembangunan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Sepinggan Balikpapan, Pelabuhan Internasional Balikpapan di Kawasan Industri Kariangau, pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim V di Bontang dan berbagai infrastruktur matra darat, laut dan udara di seluruh Kaltim,” kata Awang Faroek Ishak saat bersilaturahmi dengan masyarakat asal Sulawesi Utara dan Gorontalo di Balikpapan, beberapa waktu lalu.
Lima tahun periode kedua, lanjut Awang Faroek program dilanjutkan utnuk pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), pembangunan Jalan Trans Kalimantan, Jembatan Pulau Balang PPU – Balikpapan, Jembatan Mahakam IV Samarinda, Pelabuhan Sungai di sepanjang Sungai Mahakam mulai dari Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kertanegara dan Kota Samarinda yang merupakan urat nadi perekonomian Kaltim.
“Kemudian Pembangunan Bandara APT Pranoto Samarinda yang akan diresmikan akhir Mei ini, serta pembangunan dan peningkatan bandara di daerah-daerah. Pembangunan PLTU mulut tambang di setiap kabupaten dengan mengandalkan potensi batu bara, pembangunan listrik PLTG dengan memanfaatkan tersedianya gas alam, dan melaksanakan pembangunan industri hilir di KEK MBTK di Maloy, pembangunan kilang minyak baru di Balikpapan dan di Bontang.
“Sementara di bidang peningkatan SDM, saya juga telah membangun infrastruktur pendidikan di seluruh Kaltim baik fisik maupun peningkatan kualitas guru dan pemberian Beasiswa Kaltim Cemerlang. Kami juga dirikan Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan dan Institut Seni dan Budaya di Tenggarong, dan masih banyak lagi lainnya berupa pembangunan Politeknik dan Balai Latihan Kerja untuk peningkatan keterampilan,” paparnya Awang Faroek. (mar/sul/adv)