Insitekaltim, Samarinda – Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar dan mengajar. Aktivitas perkembangan fisik dan mental anak pun terjadi di bangku sekolah. Guna menunjang seluruh sistem tersebut, sekolah perlu memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswanya.
Demikian disampaikan Kepala SMA Negeri 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin pada Kamis, 30 Januari 2025. Demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswanya, SMAN 16 menghadirkan kantin sehat.

Tempat kedua setelah rumah bagi anak-anak mendapatkan nutrisi mereka, yaitu kantin sekolah. Diperlukan gizi yang seimbang, kehigienisan tempat dan makanan yang terjaga, serta makanan yang dapat diawasi sekolah untuk memastikan aman bagi siswa.
“Maka sekolah nanti juga akan melakukan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan puskesmas dengan Balai POM untuk melihat kelayakan makanan sehat itu,” ungkapnya.
Hari itu, kantin sehat telah diresmikan oleh Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Adjrin didampingi Komite Sekolah.
Selain itu, untuk menjawab tantangan global akan kualitas para tenaga pendidik serta staf tata usaha, Abdul Rozak mendukung ditulis dan diterbitkan dua buah buku berjudul “Jejak Pena Sang Guru” serta “Buku Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tingkat SMA”.
Buku ini tidak hanya menunjukkan dedikasi para tenaga pendidik di SMAN 16 Samarinda, tetapi bisa menjadi karya yang dapat dikenang sampai nanti atas kebersamaan sewaktu masih bersama-sama mencetak generasi penerus bangsa.
“Buku itu merupakan antologi karangan atau tulisan dari seluruh warga SMA Negeri 16. Ditambah lagi tadi ada panduan P5 yang ditulis oleh penulis-penulis hebat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, SMAN 16 juga memboyong Pangkas Rambut Ivan berkerja sama untuk memberikan pelayanan langsung bagi siswa yang hendak merapikan rambut mereka. Dengan biaya langsung dari orang tua, tarif yang diberikan berkisar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per siswa.
Tak lagi ada kisruh drama potongan rambut “mengerikan” hasil karya tenaga pendidik akibat mendisplinkan siswanya yang gondrong, SMAN 16 menurunkan barber shop ahli di sekolah sehingga siswa tidak akan kecewa apabila ditertibkan.
“Kita ada ruangan sendiri, khusus untuk memotong rambut. Kita akan mulai di minggu depan rencananya,” jelas Abdul Rozak perihal kapan pangkas rambut itu mulai beroperasi.
Ke depan, Abdul Rozak mengaku pihaknya akan kembali meluncurkan sebuah buku tentang Penguatan Pendidikan Karakter, yang terdiri dari lima kebiasaan penting di dalamnya. Nantinya, buku ini akan siap dikonsumsi oleh publik pada Mei 2025 mendatang.
“Sedang kami garap. Penulisnya ada ada dari IKIP PGRI, dosen IKIP PGRI, ada dosen UINSI, editor dari guru besar dari Unmul dan sebagian besar adalah penulis dari guru kita. Insyaallah 2 Mei,” tutupnya.
Di sisi lain, semua pelayanan tersebut tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Komite Sekolah SMAN 16 Samarinda. Bendahara Komite Pron Susanto mengatakan pihaknya memberikan dukungan atas niat baik tersebut, baik dari pengadaan kantin sehat, launching dua buku, dan teken MoU bersama Pangkas Rambut Ivan.
Komite sekolah sebagai penyambung dari sekolah menuju orang tua ataupun wali murid, telah mendapat persetujuan serta dukungan yang sama dari pihak orang tua atau wali. Hal tersebut dianggap mampu memberikan pelayanan yang baik bagi siswa.
“Kami akan selalu mendukung apa yang terbaik bagi siswa dan orang tua juga ikut mendukung,” pungkas Susanto.