Insitekaltim,Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang Rustam, mendesak pemerintah untuk lebih aktif dalam mencari investor, guna mengoptimalkan potensi besar kawasan industri di Kelurahan Bontang Lestari.
Kawasan ini ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota Bontang 2019-2039, mencakup area seluas 1.102,94 hektare dan menawarkan peluang besar untuk pengembangan industri.
Rustam mengungkap bahwa sebagian besar kawasan Bontang Lestari saat ini, masih berupa hutan lindung dan pemukiman. Namun, ia menilai ada kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk proaktif dalam menarik investor.
“Bontang Lestari sebagian masih merupakan hutan lindung dan pemukiman. Pemerintah harus cerdas dan aktif mencari investor agar kawasan ini ramai dan produktif. Sayang jika jalan yang telah dicor sampai dalam tidak dimanfaatkan secara maksimal,” kata Rustam.
Kawasan industri di Bontang Lestari terbagi dalam beberapa lahan strategis. Lahan A seluas 113,02 hektare, lahan B seluas 442,40 hektare, lahan C seluas 228,79 hektare, lahan D seluas 112,01 hektare, lahan E seluas 161,66 hektare, dan area reklamasi seluas 45,05 hektare.
Rustam menilai potensi ini seharusnya dimanfaatkan secara optimal, pemerintah bisa melakukan sosialisasi yang intensif kepada calon investor.
“Potensi ini sangat besar dan dengan sosialisasi yang intensif, kami berharap bisa menarik lebih banyak investor. Pengembangan kawasan ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi kota,” ujar Rustam.
Politisi Partai Golkar itu juga menambahkan bahwa pengembangan kawasan industri di Bontang Lestari akan memiliki dampak signifikan, seperti peningkatan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Kawasan ini bisa menjadi pusat industri yang penting di Bontang jika didukung dengan inisiatif dan strategi yang tepat,” tambahnya.
Rustam berharap pemerintah kota dapat mempercepat realisasi pengembangan kawasan industri dan memanfaatkan potensi yang ada secara optimal.
Dengan demikian, Bontang dapat memaksimalkan manfaat dari infrastruktur yang sudah ada dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Harapannya pemerintah bisa mempercepat realisasi pengembangan kawasan industri dan memanfaatkan potensi yang ada secara optimal,” pungkasnya.