Insitekaltim, Bontang – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Aras menggelar reses di Kota Bontang dengan fokus utama pembahasan mengenai penanganan banjir yang sering melanda wilayah tersebut. Politikus Partai Demokrat ini mengatakan bahwa penanganan banjir di Bontang membutuhkan pendekatan menyeluruh dan terkoordinasi, terutama dengan dukungan pemerintah provinsi dan pusat.
Dalam reses yang berlangsung di Jalan Bulutangkis, Kelurahan Api-api, Kamis (31/10/2024), Agus menyampaikan perlunya desain penanganan banjir yang komprehensif agar bantuan yang diberikan lebih terarah dan tepat sasaran. Menurutnya, hal ini dapat mempermudah alokasi bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Sebagai wakil rakyat dari Dapil VI, tentu saya siap bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menangani banjir. Ini memang memerlukan kewenangan lebih luas, sehingga koordinasi antarlevel pemerintah sangat penting,” jelasnya.
Agus menjelaskan salah satu usulan yang diajukan adalah proyek sodetan sungai di Kutai Timur yang bermuara ke Sungai Bontang sebagai bagian dari upaya mitigasi banjir. Proyek ini dinilai akan membantu mengalihkan aliran air berlebih menuju lokasi yang aman dari permukiman penduduk. Agus menyebut inisiatif tersebut dapat berjalan maksimal apabila direncanakan dengan baik.
Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa alokasi bantuan keuangan (bankeu) APBD Kaltim untuk Kota Bontang pada tahun 2025 mencapai Rp226 miliar. Menurutnya, sebagian besar anggaran tersebut difokuskan pada penanganan banjir.
“Kami berharap, penerapan bankeu tahun depan dapat benar-benar menyasar kebutuhan penanganan banjir di Bontang, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” kata Agus.
Agus Aras juga menyoroti proyek bendungan pengendali atau bendali di Desa Suka Rahmat, yang bertujuan mengurangi dampak banjir kiriman dari hulu sungai. Meski rencana pembangunan sudah disusun, Agus mengungkapkan adanya kendala teknis di lapangan karena lokasi bendungan termasuk dalam kawasan hutan lindung yang memerlukan izin khusus dari kementerian.
“Proses izinnya memang memakan waktu karena ini masuk wilayah hutan lindung. Kami berharap dalam waktu dekat kendala ini bisa diatasi, sehingga proyek bendali ini segera terealisasi,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Bontang Sumardi menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Agus Aras. Sebagai rekan separtai, Sumardi menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi masyarakat dalam upaya mengatasi banjir. Ia menyatakan bahwa penanganan banjir ini perlu sinergi antara pemerintah kota dan provinsi.
“Saya dan Pak Agus satu visi, sama-sama ingin menuntaskan masalah banjir di Bontang. Kami akan berupaya maksimal sesuai dengan kewenangan yang kami miliki,” tegas Sumardi.
Reses ini juga dihadiri oleh Ketua DPC Demokrat Bontang Amriadi, serta puluhan warga dan tokoh masyarakat yang menyampaikan apresiasi atas upaya bersama dalam penanganan banjir di wilayah mereka.