Insitekaltim, Samarinda – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai diimplementasikan di Kota Samarinda pada Senin (10/12/2024) membawa harapan besar sekaligus tantangan nyata.
Dengan target menjangkau hampir 90 ribu siswa dari 212 sekolah yang ada di bawah naungan pemerintah kota, program ini membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan keberhasilannya di lapangan.
Sebagai langkah awal, uji coba program MBG dilaksanakan di tiga sekolah di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, yaitu TK Kartika V-11, SDN 004, dan SMPN 4 Samarinda. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin menjelaskan bahwa lokasi tersebut dipilih melalui koordinasi dengan Kodim 0901/Samarinda dan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur di daerah tersebut.
“Kami dari Dinas Pendidikan Kota hanya men-support untuk memastikan kegiatan berjalan lancar, termasuk menyediakan data sekolah yang dibutuhkan,” ujar Asli.
Disdikbud Samarinda mencatat ada 163 SD dan 49 SMP di bawah naungan pemkot, dengan total siswa mencapai 89.966 orang. Jumlah ini terdiri dari 62.798 siswa SD dan 27.168 siswa SMP. Skala besar ini menjadi tantangan utama untuk memastikan keberlanjutan program di seluruh kota.
Selain itu, alokasi anggaran juga menjadi perhatian. Untuk uji coba kali ini, pemerintah menganggarkan Rp15 ribu per porsi makanan, menyesuaikan dengan harga bahan pokok di Samarinda.
Meski demikian, pengelolaan anggaran sepenuhnya dikoordinasikan oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah kota berperan mendukung pelaksanaan teknis di lapangan.
Selain fokus pada distribusi makanan, program MBG juga bertujuan meningkatkan kesadaran gizi di kalangan pelajar. Asli menyebut bahwa program ini adalah momen edukasi penting bagi siswa agar memahami pentingnya pola makan sehat yang mengutamakan sayur dan buah.
“Yang biasanya anak-anak mungkin lebih suka makanan fast food, kini mereka belajar menikmati makanan sehat. Semoga asupan kalori dan jenis makanannya sudah sesuai riset dari Badan Gizi Nasional,” tambah Asli.
Disdikbud Samarinda berharap program MBG dapat berjalan penuh pada 2025, sehingga seluruh pelajar di kota ini dapat merasakan manfaatnya.
“Ini bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga pendidikan bagi anak-anak kita tentang makanan sehat yang bergizi,” tutur Asli.
Dengan tantangan besar di depan, Asli berharap program MBG menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas gizi generasi muda sekaligus menciptakan kesadaran lebih luas tentang pentingnya pola makan sehat di lingkungan pendidikan.