Insitekaltim,Jakarta– Wakil Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD), Alif Kamal, yakin nilai-nilai luhur dari Pancasila yang digali oleh Soekarno, kemudian dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi dasar negara, mampu menangkal berbagai hoax (kabar bohong) yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia, terutama selama pelaksanaan Pemilu 2019 ini.
Hal itu diungkapkan oleh Alif disela-sela kegiatan Pendidikan politik Pemuda dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh KPP-PRD di Wisma PKBI Jalan. Hang Jebat III, Jakarta Selatan,Kamis, (02/05/2019).
Menurut Alif, perjuangan politik janganlah dianggap sebagai suatu hal yang negatif atau dianggap sebagai suatu hal yang mengancam, selama masih dalam koridor Pancasila. Problem politik seringkali justru berasal dari elit politik, yang mengartikulasikan politik hanya sebatas kekuasaan, maka demi kekuasaan tersebut cara apapun dianggap sah, termasuk cara-cara yang sebetulnya membahayakan keselamatan bangsa, seperti politik golonganisme, politik hantam kromo dan politik pecah belah.
Politik itu semestinya ditempatkan sebagai jalan untuk mengelola kekuasaan agar kekuasaan tersebut mengabdi kepada kepentingan bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil makmur, bukan untuk melindungi kepentingan sekelompok orang, seperti yang sudah ditegaskan oleh Bung Karno pada pidatonya 1 Juni 1945, yang kemudian dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.
Selama politik digunakan untuk memperjuangkan kepentingan bangsa, kepentingan umum, maka hoaks dan sebagainya, akan tereliminasi dengan sendirinya.
Terkait kegiatan pendidikan politik yang terus menerus dilaksanakan oleh PRD, seperti yang dilakukan sekarang ini, diperuntukkan bagi kalangan pemuda dan mahasiswa karena merekalah yang akan menjadi pilar dan generasi penerus bangsa ini. Oleh sebab itulah PRD berinisiatif agar para mahasiswa dan pemuda memiliki pandangan politik yang lebih bersifat kebangsaan dan kerakyatan, di tengah banyaknya persoalan yang dihadapi rakyat Indonesia, seperti yang terjadi saat ini seperti massifnya berita hoax yang sangat berbahaya bagi Persatuan Indonesia.
“Inilah yang hendak diperkuat oleh KPP-PRD dikalangan pemuda dan mahasiswa agar ke depan, persatuan nasional tetap kokoh, dengan terwujudnya kesejahteraan sosial yang adil dan merata. Jika kemakmuran sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia, maka potensi apapun untuk memecah belah bangsa ini, bisa dihindari”, tegas Alif yang juga merangkap sebagai koordinator acara.
Ia menambahkan, ada beberapa hal yang diajarkan dalam pendidikan politik kali ini, terutama tentang sejarah masyarakat Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan imperialisme, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, Trisakti dan jalan bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil makmur serta filosofi serta landasan negara Indonesia yaitu Pancasila, yang di dalam pendidikan formal sering terjadi ditorsi dan porsinya kurang mendalam.
Karena itulah KPP-PRD berinisiatif kembali menggelorakan semangat kebangsaan, menegaskan kembali apa itu cita-cita Proklamasi, Trisakti, bagaimana jalan untuk mewujudkan Indonesia yang adil makmur, melalui pendidikan politik.
“Kami yakin sebenarnya konsep kebangsaan yang sudah dirumuskan oleh founding father, Soekarno, Hatta dan lain-lain, adalah jalan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita nya, yaitu Indonesia yang bebas dari segala bentuk penjajahan, bersatu, berdaulat, mandiri dan berkepribadian, sebagai prasyarat mewujudkan Indonesia yang adil makmur. Dan menurut kami massifnya hoax sekarang ini, adalah politik pecah belah untuk membelokkan tujuan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-citanya dan sekaligus membongkar Pancasila sebagai pondasi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara,”ujar Alif.
Sejak Kongres tahun 2010, dengan menjadikan Pancasila sebagai asas perjuangan partai, PRD secara tegas menolak Penjajahan Asing, menolak Liberalisme, sebagai platform perjuangan, dengan membangun Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 1945, dan setelah Kongres 2015, PRD melakukan gerakan nasional menangkan pancasila, dan saat ini PRD sedang mengkampanyekan 2019 Ganti Haluan Ekonomi, dari ekonomi liberal menjadi ekonomi yang bergotong royong, seperti semangat dari Pasal 33 UUD 1945.
“Bagi PRD siapapun Presiden yang nanti akan terpilih, tugas pokoknya adalah menegakkan Trisakti dan mewujudkan kesejahteraan sosial dalam bingkai Persatuan Nasional, seperti yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila sebagai dasar negara”.
Acara Pendidikan Politik Pemuda dan Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) dilaksanakan selama 3 hari di Wisma PKBI dan dihadiri oleh para pemuda dan mahasiswa dari berbagai elemen aktivis pergerakan mahasiswa lintas kampus, termasuk dari para pemuda dan mahasiswa asal Papua yang tengah menempuh pendidikan di Jawa.(*)