Insitekaltim Bontang- Mengingat maraknya kekerasan yang dialami perempuan termasuk anak, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bontang, menggelar lomba penyuluhan ‘Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), Rabu, 31 Oktober 2018, di Auditorium Gedung 3 Dimensi Pemkot Kota Bontang.
Acara yang diikuti ratusan ibu-ibu perwakilan setiap kelurahan di Bontang ini, digelar dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-90 tahun 2018.
Dikatakan Ketua panitia penyelenggara lomba penyuluhan PKDRT Astri Siswanto Mukti, sebenarnya setiap tahun sudah diagendakan kegiatan seperti ini oleh GOW. Hanya saja, baru kali ini bisa terlaksana.
“Alhamdulillah kegiatan penyuluhan penghapusan KDRT ini bisa terselenggara dan pesertanya lumayan banyak yakni ada 10 peserta mewakili kelurahan masing-masing,” kata istri Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti ini.
Astri melihat, masih banyak para wanita yang takut melaporkan apabila mendapat KDRT, termasuk anak-anak. Karena itulah, diharapkan dengan adanya lomba ini, maka warga semakin paham dan mengerti tentang hukum KDRT, dan mereka jadi tahu akan kemana apabila mendapati kasus KDRT.
“Minimnya laporan dan banyaknya kasus KDRT ini akibat dari minimnya ketidaktahuan hukum mereka. Masih banyak warga yang tidak paham dan tidak mengerti bahwa KDRT itu bisa dihukum. Karena itulah, kami sengaja menggelar lomba penyuluhan KDRT ini, dan tujuannya agar warga berani melaporkan. Dan kami juga mau tahu seberapa besar warga sadar akan hukum,” kata Astri.
Kenapa digelar lomba penyuluhan KDRT tingkat kelurahan? Menurut Astri, agar jangkauannya bisa langsung menyentuh ke masyarakat. “Dengan perwakilan dari kelurahan ini, maka nantinya kelurahan nantinya bisa langsung mensosialisasikan ke masyarakat,” jelasnya.
Astri juga menambahkan, pemenang lomba ini, nantinya selain mendapat hadiah berupa uang pembinaan dan piagam, materinya juga akan digunakan untuk penyuluhan-penyuluhan ke masyarakat.
Ada tiga juri pada lomba ini, yakni dari Polres Bontang bidang pemberdayaan perempuan dan anak (PPA) Bripka Norasiye, dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Truli Tisna dan dari Akademisi Noni Mariance.
Sementara itu, mewakili Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Asisten 1 Pemerintah Kota Bontang M Bahri, mengapreasi kegiatan lomba penyuluhan KDRT yang digelar GOW Bontang.
Menurut Bahri, kekerasan terhadap perempuan dan anak selama ini jadi persoalan yang cukup menyita waktu dan tenaga. Hal ini dibuktikan masih banyaknya laporan yang ditangani beberapa lembaga pemberdayaan perempuan dan anak. “Kami sangat berterima kasih diadakan lomba ini yang dilaksanakan dalam rangka peringatan hari ibu ke -90, dan semoga masalah KDRT bisa dikikis bahkan hilang,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bahri juga menyampaikan jika Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sangat peduli dan konsen sekali terhadap kasus-kasus KDRT. “Kenapa saya bicara seperti ini? Karena saya melihat sendiri, waktu di Singkawang, Ibu Walikota begitu konsennya terhadap masalah KDRT, beliau sampai menegur wakil bupati Singkawang, hanya gara-gara menyanyikan lagu “Madu 3”, dan beliau memprotes kalau bisa jangan dinyanyikan lagu itu,” kata Bahri.(bie)
Foto. Herman bakel