Insitekaltim, Samarinda – Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang digelar di Samarinda sejak 17 Mei 2025 diwarnai dinamika internal. Panitia pelaksana menyampaikan klarifikasi terkait tuduhan keberpihakan dalam proses pemilihan Ketua Umum yang saat ini sedang berlangsung.
Ketua Harian Panitia Kongres, Paulinus Dugis menanggapi insiden kericuhan yang sempat terjadi dan beredar di media sosial. Ia menyebut hal tersebut sebagai dinamika wajar dalam forum mahasiswa nasional.
“Terkait dengan apa yang terjadi tadi malam, yang mungkin ada sedikit chaos, itu hal yang biasa saja. Tidak perlu dibesar-besarkan. Itu pun bisa terjadi di kongres manapun,” ujar Paulinus dalam konferensi pers, Selasa, 20 Mei 2025.
Ia menyampaikan, panitia berkomitmen menjaga proses kongres agar tetap demokratis dan adil. Semua peserta, baik dari pengurus pusat, cabang, maupun peninjau, memiliki hak yang sama untuk berbicara dan menentukan sikap dalam forum resmi kongres.
“Semua peserta yang datang ke Samarinda punya hak untuk berpendapat, untuk memilih, untuk berbicara di depan sidang kongres. Semua punya hak yang sama,” lanjutnya.
Wakil Ketua Panitia, Saiduani, juga turut memberikan klarifikasi menanggapi tudingan keberpihakan panitia terhadap kandidat tertentu. Ia menyampaikan bahwa seluruh panitia hanya bertugas memastikan kelancaran teknis dan keamanan acara.
“Banyak tudingan di luar. Sekali lagi, saya sebagai wakil ketua mewakili seluruh panitia menyampaikan bahwa panitia tidak dalam rangka memenangkan kandidat-kandidat dalam proses dinamika,” tegas Saiduani.
Menurutnya, panitia berfokus pada pelaksanaan kongres, termasuk pengelolaan logistik, akomodasi peserta, dan pengamanan jalannya sidang. Ia berharap isu-isu yang beredar tidak mengganggu fokus utama kongres.
Terkait jumlah calon Ketua Umum yang akan maju, Paulinus mengaku panitia belum mengetahui pasti. Menurutnya, hal tersebut tergantung dinamika forum dan proses persidangan yang masih berjalan.
“Dari informasi yang beredar, bisa saja empat, bisa juga lebih. Tapi keputusan resmi tetap dari peserta dalam sidang,” ujar Paulinus.
Ia juga menyebut kongres dijadwalkan selesai pada 21 Mei, namun panitia telah menyiapkan skenario hingga 23 Mei jika dibutuhkan waktu tambahan.
Sebanyak 120 cabang GMKI dari seluruh Indonesia hadir dalam kongres ini. Panitia mengakui tidak semua kader bisa masuk ke ruang utama karena keterbatasan kapasitas, namun memastikan keterwakilan seluruh cabang tetap terakomodasi.
“Walaupun situasi tidak memungkinkan semua untuk bisa masuk ke dalam, namun keterwakilan seluruh cabang se-Indonesia sudah kami akomodir,” kata Saiduani.
Panitia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Samarinda yang telah mendukung pelaksanaan kongres, serta aparat keamanan yang menjaga kondusivitas kegiatan.
Sejak dibuka secara resmi pada 17 Mei 2025 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Kongres GMKI XXXIX terus berjalan aktif dengan kehadiran sejumlah pejabat pusat dan tokoh nasional.