Insitekaltim, Bali – Pagi di Pulau Dewata selalu punya cara untuk menyambut siapa pun dengan kehangatan. Jumat, 10 Januari 2025, menjadi salah satu hari penuh cerita bagi rombongan Media Sukri Indonesia (MSI) Group yang tengah menikmati perjalanan ke Bali, 9 hingga 13 Januari 2025. Sarapan prasmanan di hotel menjadi awal yang sederhana namun menyenangkan. Aroma dupa bercampur alunan musik tradisional Bali menyapa rombongan dengan nuansa damai.
Dipimpin CEO MSI Group, Mohammad Sukri, bersama empat wartawan, yaitu Adi, Adit, Ira, dan Aminah, perjalanan hari itu dimulai dengan berjalan santai menyusuri gang-gang kecil di kawasan Kuta. Gang-gang ini dipenuhi kios oleh-oleh, bar kecil, dan kafe yang menyuguhkan suasana khas Bali. Wewangian dupa dari persembahan pagi di depan kios-kios seakan menyatu dengan keramahan orang-orang yang melintas.
Langkah mereka mengarah ke Tugu Bom Bali, monumen yang menyimpan cerita pilu sekaligus menjadi pengingat pentingnya perdamaian. Monumen ini berdiri di Jalan Legian untuk mengenang tragedi bom yang terjadi pada 12 Oktober 2002. Kala itu, dua bom meledak di Paddy’s Pub dan Sari Club, merenggut 202 nyawa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Australia, dan Kanada.
“Saya merasa monumen ini adalah tempat refleksi, bukan hanya tentang tragedi, tetapi juga tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Adi, wartawan MSI Group.
Selama di sana, rombongan bertemu seorang turis asal Kanada yang mengunjungi Tugu Bom Bali untuk mengenang korban dari negaranya. Percakapan tersebut menjadi pengingat bahwa tragedi ini tidak hanya berdampak pada Bali, tetapi juga menggugah perhatian dunia.
Setelah meninggalkan Tugu Bom Bali, rombongan berjalan menuju Pantai Kuta. Meski langit sedikit mendung, pantai tetap memancarkan daya tariknya. Ombak yang bergulung pelan, pasir putih yang hangat, dan suara angin yang berhembus menciptakan suasana yang menenangkan.
Di tepi pantai, rombongan tampak antusias mengabadikan momen. Beberapa berpose dengan latar belakang laut, sementara yang lain menikmati suasana dengan bercanda dan tertawa bersama. Pantai Kuta, dengan semua kesederhanaannya, tetap menjadi tempat yang istimewa untuk melepas lelah dan mengisi energi.
Diskusi Hangat di JMSI Bali
Usai istirahat sejenak di hotel, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali. Sambutan hangat dari Ketua JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan, membuat pertemuan ini terasa akrab dan penuh suasana kekeluargaan.
Diskusi yang dipimpin Mohammad Sukri berlangsung dengan penuh semangat. Sebagai Ketua JMSI Kaltim, Sukri menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi di era media digital. “Kita harus terus memperkuat ekosistem media yang kredibel di tengah arus informasi yang begitu cepat,” katanya.
Percakapan mengalir membahas tantangan media digital, seperti isu hoaks dan pentingnya menjaga kepercayaan publik. Diskusi ini diakhiri dengan komitmen untuk mempererat kerja sama antarmedia dalam menciptakan konten berkualitas.
Santapan Pedas Nasi Tempong
Petualangan hari itu ditutup dengan pengalaman kuliner yang menggugah selera. Rombongan menikmati Nasi Tempong, salah satu hidangan khas Bali yang dikenal karena sambalnya yang pedas. Nama “Tempong” sendiri diambil dari bahasa Bali yang berarti “tampar,” karena rasa sambalnya seperti memberikan tamparan di lidah.
Hidangan ini disajikan dengan nasi hangat, tahu goreng, tempe, ikan asin, ayam goreng, dan sayuran rebus. Perpaduan sederhana ini menciptakan kelezatan yang sulit dilupakan. “Pedasnya luar biasa, tapi bikin nagih. Ini kuliner yang wajib dicoba kalau ke Bali,” kata Adit sambil tersenyum puas.
Bagi rombongan, Nasi Tempong bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman yang semakin mengakrabkan mereka. Gelak tawa mengisi meja makan saat beberapa anggota mencoba menahan rasa pedas sambalnya.
Kenangan yang Membekas
Hari kedua perjalanan MSI Group di Bali penuh dengan makna dan cerita. Dari refleksi di Tugu Bom Bali yang mengajarkan pentingnya perdamaian hingga sensasi pedas Nasi Tempong yang membangkitkan selera, setiap momen memberikan kesan yang mendalam.
Bali, dengan segala keindahan dan budayanya, mengingatkan bahwa sebuah perjalanan bukan hanya soal tempat yang dikunjungi, tetapi juga pengalaman dan pelajaran yang dibawa pulang. Rombongan MSI Group menutup hari itu dengan senyuman, siap menyambut petualangan berikutnya di Pulau Dewata.