Insitekaltim, Jakarta – Duka mendalam menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Legenda bulutangkis nasional, Tan Joe Hok atau yang dikenal juga dengan nama Hendra Kertanegara, berpulang pada Senin, 2 Juni 2025.
Kabar kepergian sosok yang pernah mengharumkan nama bangsa di pentas internasional ini mendapat perhatian dari berbagai tokoh, termasuk mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen (Purn) Firli Bahuri.
Bagi Firli, sosok Tan Joe Hok bukan hanya sekadar atlet legendaris, melainkan juga pejuang sejati yang mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa melalui olahraga. Sebagai anggota aktif Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI), Firli memiliki kenangan personal yang cukup mendalam bersama almarhum, baik sebagai panutan maupun sahabat seperjuangan di dunia bulutangkis.
“Saya cukup mengenal almarhum Tan Joe Hok. Beliau tokoh bulutangkis nasional Indonesia yang memiliki jiwa patriot dan nasionalisme yang sangat kuat. Beliau bertanding membela bangsa dan negara,” ujar Firli dalam pernyataan resminya yang diterima redaksi pada Selasa, 3 Juni 2025.
Tan Joe Hok merupakan ikon bulutangkis Indonesia pada era 1950-an hingga 1960-an. Ia menjadi pebulutangkis pertama dari Indonesia yang berhasil menjuarai All England pada tahun 1959, sebuah pencapaian prestisius yang hingga kini dikenang sebagai tonggak kebangkitan olahraga tepok bulu di Tanah Air.
Ia juga sukses meraih medali emas di ajang Asian Games 1962. Pencapaian paling monumental lainnya adalah saat ia ikut mempersembahkan Piala Thomas pertama bagi Indonesia pada tahun 1958, bersama enam pemain lainnya.
Pengabdian Tan Joe Hok kepada olahraga dan bangsa, menurut Firli, merupakan cerminan nilai-nilai luhur yang seharusnya diwariskan kepada generasi muda.
“Beliau juga sudah mendedikasikan dirinya untuk bangsa Indonesia. Kita merasa kehilangan tokoh nasional perbulutangkisan Indonesia khususnya dan bangsa Indonesia. Kita doakan semoga almarhum mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan, kesabaran, kekuatan dan keikhlasan,” kata Firli.
Di tengah pelaksanaan Indonesia Open 2025, kepergian Tan Joe Hok menjadi momen reflektif sekaligus penyemangat bagi para atlet yang sedang bertarung di arena. “Semoga Indonesia mencatatkan juara,” imbuhnya.
Tak hanya menyampaikan belasungkawa, Firli juga mengenang perjumpaan terakhirnya dengan Tan Joe Hok dalam sebuah acara yang digelar Komunitas Bulutangkis Indonesia, bertajuk Seduluran, Saklawase pada 18 November 2024. Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia bulutangkis, seperti Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat serta Ketua KBI Harijanto Arbi.
Dalam acara tersebut, kenangan yang tak terlupakan bagi Firli adalah ketika Tan Joe Hok secara simbolis menyerahkan raket miliknya kepada Firli dan istrinya, Dina Firli Bahuri.
“Beliau (Tan Joe Hok) memberikan sambutan saat acara Komunitas Bulutangkis Indonesia. Setelah sambutan beliau menyampaikan bahwa beliau punya raket, harta beliau. Dan beliau ingin menyerahkan kepada Pak Firli dan Ibu Dina Firli Bahuri. Itulah kenangan terindah dengan beliau,” kenang Firli.
Tan Joe Hok, kata Firli, merupakan figur yang tak pernah absen dalam berbagai kegiatan komunitas bulutangkis, termasuk dalam momen-momen penghargaan untuk para atlet. Ia hadir dalam acara penghormatan bagi Gideon Kevin bertajuk The Best Fighter is My Partner yang digelar di GOR Djarum.
Ia juga tampak dalam kegiatan penghargaan kepada pasangan ganda putra Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan di Fly Power dengan tema Thank You Very Much to the Dadies.
“Beliau sangat menaruh perhatian pada dunia bulutangkis Indonesia. Semoga generasi penerus bulutangkis Indonesia dapat memetik pelajaran dan meneladani perjuangan almarhum Tan Joe Hok,” ucap Firli.
Tan Joe Hok telah berpulang, namun warisannya bagi bangsa Indonesia, terutama dalam dunia olahraga, akan terus hidup. Ia adalah simbol ketekunan, keberanian dan cinta Tanah Air. Dalam setiap torehan prestasinya, terpatri semangat untuk mengangkat nama Indonesia di mata dunia.
Bagi mereka yang pernah bersentuhan langsung dengannya, seperti Firli Bahuri, Tan Joe Hok bukan sekadar atlet, melainkan guru kehidupan. Sosok yang konsisten menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya, bahkan di luar gelanggang olahraga.