
Insitekaltim,Sangatta – Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan merupakan program prioritas Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) lewat program multiyears contrak (MYC).
Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan didukung dari tiga mata anggaran yakni PT Kaltim Prima Coal sebesar Rp20 miliar, APBN dengan nilai berkisar antara Rp60 miliar – Rp70 miliar dan APBD Kutim sebesar Rp120 miliar.
APBD Kutim sendiri merupakan hasil kesepakatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim dan Pemkab Kutim.
Karena program MYC, anggaran yang digelontorkan APBD Kutim pun dilakukan secara bertahap. Pertama sebesar Rp30 miliar dari APBD Murni 2023, APBD Perubahan 2023 sebesar Rp36 miliar dan APBD Murni 2024 sebesar Rp54 miliar.
Progres pengerjaan lewat APBD murni tahun ini sudah melewati tahap pelelangan oleh ULP, namun saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim masih menunggu pendataan dan administrasi pengerjaan fisik dari Inspektorat Kabupaten Kutim.
“Sudah pelelangan, kami masih menunggu beberapa data dan kepastian dari Inspektorat untuk pengerjaan fisik,” kata Sekertaris Dishub Kutim Deki Hermawan, Kamis (6/7/2023).
Meski tergolong lambat, Dishub Kutim tetap optimis pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan bisa rampung tahun 2024 mendatang, dengan dukungan pihak swasta dan pemerintah pusat.
“Harus optimis selesai, biar secepatnya operasi,” tegasnya.
Keberadaan Pelabuhan Kenyamukan akan memberikan kemajuan daerah. Sebab menurut Deki Hermawan daerah yang berkembang dan maju, umumnya karena adanya pelabuhan.
“Efeknya besar untuk daerah, karena terbukti daerah yang punya pelabuhan sendiri itu daerah maju,” tandasnya.