Insitekaltim, Pasuruan — Kabupaten Pasuruan ditetapkan sebagai salah satu daerah percontohan pelaksanaan program unggulan modernisasi teknologi informasi (IT) hasil Rakernas X PKK Tahun 2025, bersama Kabupaten Blitar dan Pacitan. Program ini menjadi tonggak penting menuju tata kelola organisasi PKK yang lebih transparan, terukur, dan berbasis data digital.
Untuk memastikan kesiapan daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Elestianto Dardak, melakukan kunjungan kerja ke Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, Kamis, 30 Oktober 2025.
Kedatangan istri Wakil Gubernur Jawa Timur ini disambut hangat oleh Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo, beserta jajaran pengurus PKK dari tingkat kabupaten hingga desa.
Dalam sambutannya, Arumi menegaskan bahwa modernisasi sistem informasi menjadi langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan PKK yang lebih sistematis, terencana, dan akuntabel.
“PKK kini memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK yang menjadi pondasi utama dalam mendukung 10 Program Pokok PKK berbasis data. Melalui sistem ini, setiap kegiatan dapat terdokumentasi dan dilaporkan secara berjenjang, mulai dari keluarga anggota dasa wisma hingga ke tingkat provinsi,” ujar Arumi.
Ia menambahkan, dengan adanya SIM PKK, proses pelaporan dan evaluasi dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien, sekaligus memudahkan pengambilan keputusan berbasis data riil.
Arumi juga mengingatkan agar pengembangan SIM PKK di daerah dilakukan bertahap, sesuai kesiapan masing-masing wilayah, serta berkolaborasi erat dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat.
“Kita tidak menuntut kesempurnaan, tapi kesediaan untuk berproses. Akan ada pendampingan terus-menerus, dan harapannya program ini tidak hanya dimanfaatkan oleh TP PKK saja, tetapi juga oleh instansi lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo, menjelaskan bahwa SIM PKK bukan sekadar aplikasi digital, melainkan sistem yang menyatukan seluruh elemen kelembagaan PKK, mulai dari dasa wisma, keluarga binaan, hingga empat kelompok kerja (Pokja).
“Dengan SIM PKK, perencanaan berbasis data dapat dilakukan lebih presisi. Ini membantu intervensi yang lebih tepat sasaran, termasuk dalam pencegahan stunting. Selain itu, pelaporan berjenjang dari desa hingga provinsi bisa dilakukan lebih cepat dan terintegrasi,” ungkapnya.
Merita juga meminta seluruh TP PKK kecamatan dan desa untuk menjaga kedisiplinan data dan pendampingan kader, sementara operator IT menjadi garda terdepan memastikan input dan sinkronisasi berjalan lancar.
“Kami juga menyiapkan SOP, supervisi, dan insentif berbasis data. Dinas Kominfo berperan memperkuat konektivitas, troubleshooting, serta keamanan data,” tambahnya.
Sebagai penutup kunjungan, Arumi Bachsin meninjau pameran produk ekonomi kreatif binaan TP PKK Kabupaten Pasuruan, yang menampilkan beragam hasil karya lokal seperti olahan pangan, kerajinan tangan, batik, dan bordir khas Pasuruan.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemberdayaan keluarga dan inovasi digital menuju PKK yang adaptif di era modern.

