
Insitekaltim,Samarinda – Program Gerakan Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana di Wilayah Khusus (Gerai Yansus) menyasar masyarakat yang ada di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan.

Program yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini difokuskan untuk memberikan pelayanan KB pascapersalinan guna mencegah stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto menjelaskan keterkaitan keduanya, antara penggunaan kontrasepsi pascapersalinan dan pencegahan stunting.
“Kami meyakini ketika ibu begitu melahirkan kemudian langsung menggunakan alat kontrasepsi itu akan memberikan kesempatan kepada ibu untuk bisa memberikan ASI eksklusif 6 bulan penuh,” jelasnya, Kamis (7/3/2024).
Artinya, di awal tumbuh kembang bayi di usia enam bulan itu, sang ibu fokus memberikan ASI eksklusif. Juga fokus memberikan perawatan serta kasih sayang yang dibutuhkan di masa rentan tersebut.
Diketahui, bahwa banyak sekali keunggulan pemberian ASI eksklusif bagi bayi dan ibu. Salah satunya dapat meningkatkan kekebalan imunitas bayi secara alami, menguatkan fungsi otak anak dan meningkatkan hubungan antara ibu dan anak.
Bagi ibu yang fokus memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, diyakini dapat mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan dan salah satunya stunting.
Selain itu, Sunarto menyampaikan, KB pascapersalinan juga dapat membantu orang tua untuk menjaga jarak kelahiran anak, sehingga setiap anak mendapatkan haknya atas kasih sayang yang hangat di masa pertumbuhannya.
Idealnya, jarak kelahiran antara anak satu dan berikutnya adalah dua tahun. Selama dua tahun masa kehidupan anak, Sunarto menyebutkan anak memerlukan perhatian orang tuanya.
“Menjamin interval jarak kelahiran anak, sama dengan memberi kesempatan ibu dan ayahnya memberi pengasuhan yang baik kepada putra-putrinya,” ungkapnya.
Kemudian, ibu yang segera menggunakan kontrasepsi pascapersalinan juga memberi kesempatan bagi organ reproduksinya kembali pulih seutuhnya sebelum siap memiliki buah hati berikutnya.
Sama halnya dengan menjaga jarak kelahiran selama dua tahun, organ reproduksi wanita setelah melahirkan membutuhkan pemulihan sempurna hingga dua tahun.
Maka itu, Sunarto menyarankan, sebaiknya calon pengantin bisa merencanakan penggunaan kontrasepsi sebelum memutuskan berkeluarga sejak dini. Pihak puskesmas akan memberikan konseling terkait hal ini.
“Ini menjadi salah satu bentuk pemerataan akses fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat perbatasan agar betul-betul mendapatkan pelayanan yang tepat terkait haknya,” harap Sunarto atas jalannya program Gerai Yansus.
Melalui program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kaltim dengan pencegahan sejak dini kepada keluarga dan anak berisiko atau penderita stunting di wilayah 3T dan perbatasan.