Insitekaltim Samarinda-Emir Moeis mundur dari pencalonan DPD-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur.Mantan ketua komisi VII DPR-RI dari politisi PDI Perjuangan mundur sebagai calon DPD-RI karena alasan sakit .Hal ini disampaikan Ananda Emira Moeis, Kamis(26/7/2018)
Dalam kondisi kesehatannya yang tidak mendukung pasca kecelakaan bulan Mei yang lalu tidak bisa melakukan apa-apa sehingga harus istirahat total. Karena menjaga hal-hal yang tidak diinginkan
Saat ini, Emir Moeis masih menjalani terapi untuk pemulihan kesehatannya pasca operasi dan memerlukan waktu lama penyembuhannya,” ungkapnya
Mundurnya dari pancalonan dari DPD-RI, Emis Moeis menyampaikan maaf kepada masyarakat Kaltim karena tidak bisa melanjutkan perjuangannya
Kalaupun dirinya mundur tetap akan memberi kontribusi untuk Kaltim, baik dengan pemikiran dan kerja nyata lainnya untuk masyarakat Kaltim seperti apa yang telah kita lakukan selama ini,”ungkapnya
Emir Moeis merupakan aset Kaltim karena dia dilahirkan dan dibesarkan di Kalimantan Timur, anak pertama dari Inche Abdoel Moeis, Gubernur Pertama Provinsi Kaltim. Saat itu, Kaltim masih bernama Swatantra Tingkat I Kaltim.
Maju sebagai calon DPD-RI, hal ini disebabkan karena merasa terpanggil untuk memberi kontribusi nyata kepada daerah ini dan coba kita lihat kondisi Kaltim saat ini yang semakin memprihatinkan selama belasan tahun belakangan ini.
Kemudian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menugaskan Emir untuk berkiprah di DPD RI, untuk menyuarakan demi kepentingan masyarakat Kaltim.
“Apalagi kami sebagai putra daerah tentu merasa terpanggil, untuk ikut membenahi Kaltim, selain itu maju sebagai anggota DPD RI karena memang ada penugasan dari Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri,”paparnya
Emir Moeis aktif di PDI Perjuangan mulai tahun 1998. Sekitar tahun 1970, Dia, sebagai anggota muda Partai Nasional Indonesia (PNI) dan menjadi staf khusus DPP,.Partai yang didirikan oleh Presiden RI pertama Soekarno dan sempat menjadi Ketua DPP PNI periode terakhir, sebelum PNI bermetamorfosis menjadi Partai Demokrasi Indonesia
“Emir Moeis pernah menjadi anggota parlemen di senayan selama tiga periode sebagai Ketua Komisi IX DPR RI dan Ketua Panitia Anggaran DPR RI (yang sekarang namanya menjadi Badan Anggaran DPR RI) dan terakhir sebagai Ketua Komisi VII DPR-RI
Dia, pernah diberi amanah menjadi Ketua DPP Bidang Ekonomi dan Keuangan PDI Perjuangan selama dua periode. Pada pertengahan Mei 2017, Ketua Umum PDI Perjuangan juga memberi tugas kepada Emir untuk menjadi Eksekutif Perencanaan Kebijakan PDI Perjuangan.
Posisinya tersebut masuk dalam Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, meski tidak masuk dalam struktur kepengurusan. Tugas utamanya antara lain menjalin hubungan internasional serta penggalangan negara-negara The New Emerging Forces
Saat gerakan reformasi mulai bergulir di Tanah Air pada pertengahan tahun 1990-an, Emir Moeis adalah salah satu dosen di Universitas Indonesia (UI) ,dimana pada reformasi Emir aktif dalam pergerakan kampus.
“Hampir 29 tahun bergelut sebagai dosen di UI , meski gelar insinyurnya diraih di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian meraih gelar magister teknik industri dan lingkungan hidup dari ITB, UI, dan terakhir dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.
Mundurnya Emir Moeis sebagai bakal calon anggota DPD RI juga terkait dengan kiprahnya di Partai dan PDI Perjuangan meminta Emir untuk terlibat langsung dalam upaya memenangkan Pileg dan Pilpres 2019
“Sekali lagi, dengan ucapan dan rasa hormat kami kepada masyarakat Kaltim menyampaikan permohonan maaf dan mengucapkan terakasih kepada masyarakat atas dulungan dengan menyerahkan foto copy KTP nya
Dan kepada tim relawan yang telah bekerja dan membantu untuk menjadi wakil Kaltim. Kita akan tetap akan bersama sama memajukan Kaltim secara luas untuk mengabdi dan bekerja demi daerah ini, “ungkapnya
Wartawan sukri
Dalam kondisi kesehatannya yang tidak mendukung pasca kecelakaan bulan Mei yang lalu tidak bisa melakukan apa-apa sehingga harus istirahat total. Karena menjaga hal-hal yang tidak diinginkan
Saat ini, Emir Moeis masih menjalani terapi untuk pemulihan kesehatannya pasca operasi dan memerlukan waktu lama penyembuhannya,” ungkapnya
Mundurnya dari pancalonan dari DPD-RI, Emis Moeis menyampaikan maaf kepada masyarakat Kaltim karena tidak bisa melanjutkan perjuangannya
Kalaupun dirinya mundur tetap akan memberi kontribusi untuk Kaltim, baik dengan pemikiran dan kerja nyata lainnya untuk masyarakat Kaltim seperti apa yang telah kita lakukan selama ini,”ungkapnya
Emir Moeis merupakan aset Kaltim karena dia dilahirkan dan dibesarkan di Kalimantan Timur, anak pertama dari Inche Abdoel Moeis, Gubernur Pertama Provinsi Kaltim. Saat itu, Kaltim masih bernama Swatantra Tingkat I Kaltim.
Maju sebagai calon DPD-RI, hal ini disebabkan karena merasa terpanggil untuk memberi kontribusi nyata kepada daerah ini dan coba kita lihat kondisi Kaltim saat ini yang semakin memprihatinkan selama belasan tahun belakangan ini.
Kemudian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menugaskan Emir untuk berkiprah di DPD RI, untuk menyuarakan demi kepentingan masyarakat Kaltim.
“Apalagi kami sebagai putra daerah tentu merasa terpanggil, untuk ikut membenahi Kaltim, selain itu maju sebagai anggota DPD RI karena memang ada penugasan dari Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri,”paparnya
Emir Moeis aktif di PDI Perjuangan mulai tahun 1998. Sekitar tahun 1970, Dia, sebagai anggota muda Partai Nasional Indonesia (PNI) dan menjadi staf khusus DPP,.Partai yang didirikan oleh Presiden RI pertama Soekarno dan sempat menjadi Ketua DPP PNI periode terakhir, sebelum PNI bermetamorfosis menjadi Partai Demokrasi Indonesia
“Emir Moeis pernah menjadi anggota parlemen di senayan selama tiga periode sebagai Ketua Komisi IX DPR RI dan Ketua Panitia Anggaran DPR RI (yang sekarang namanya menjadi Badan Anggaran DPR RI) dan terakhir sebagai Ketua Komisi VII DPR-RI
Dia, pernah diberi amanah menjadi Ketua DPP Bidang Ekonomi dan Keuangan PDI Perjuangan selama dua periode. Pada pertengahan Mei 2017, Ketua Umum PDI Perjuangan juga memberi tugas kepada Emir untuk menjadi Eksekutif Perencanaan Kebijakan PDI Perjuangan.
Posisinya tersebut masuk dalam Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, meski tidak masuk dalam struktur kepengurusan. Tugas utamanya antara lain menjalin hubungan internasional serta penggalangan negara-negara The New Emerging Forces
Saat gerakan reformasi mulai bergulir di Tanah Air pada pertengahan tahun 1990-an, Emir Moeis adalah salah satu dosen di Universitas Indonesia (UI) ,dimana pada reformasi Emir aktif dalam pergerakan kampus.
“Hampir 29 tahun bergelut sebagai dosen di UI , meski gelar insinyurnya diraih di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian meraih gelar magister teknik industri dan lingkungan hidup dari ITB, UI, dan terakhir dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.
Mundurnya Emir Moeis sebagai bakal calon anggota DPD RI juga terkait dengan kiprahnya di Partai dan PDI Perjuangan meminta Emir untuk terlibat langsung dalam upaya memenangkan Pileg dan Pilpres 2019
“Sekali lagi, dengan ucapan dan rasa hormat kami kepada masyarakat Kaltim menyampaikan permohonan maaf dan mengucapkan terakasih kepada masyarakat atas dulungan dengan menyerahkan foto copy KTP nya
Dan kepada tim relawan yang telah bekerja dan membantu untuk menjadi wakil Kaltim. Kita akan tetap akan bersama sama memajukan Kaltim secara luas untuk mengabdi dan bekerja demi daerah ini, “ungkapnya
Wartawan sukri