Insitekaltim, Samarinda – Ketika layar televisi dan platform digital menayangkan debat publik kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang 2024, gairah politik kota industri ini terasa memuncak.
Mengusung tema “Pembangunan Menuju Kawasan Industri Ideal dalam Mewujudkan Bontang Sentosa 2045,” debat yang digelar Rabu (20/11/2024) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda ini menjadi ajang adu gagasan yang ditunggu-tunggu warga Bontang.
Empat pasangan calon siap memaparkan visi dan misi mereka di hadapan publik yang haus akan perubahan. Acara ini disiarkan langsung oleh KompasTV dan kanal YouTube resmi KPU Kota Bontang, menjangkau audiens dari ruang keluarga hingga layar ponsel para pemilih muda.
Debat publik kedua ini mempertemukan empat pasangan calon yang siap merebut hati masyarakat:
1. Basri Rase dan Chunsul Dhihin. Nomor Urut 1,
2. Sutomo Jabir dan Nasrullah ,Nomor Urut 2,
3. Najirah dan Muhammad Aswar Nomor Urut 3,
4. Neni Moerniaeni dan Agus Haris. Nomor Urut 4.
Keempat pasangan ini membawa warna berbeda dalam debat. Dari gagasan pembangunan infrastruktur hingga pengelolaan kawasan industri berkelanjutan, setiap paslon menawarkan solusi menuju Bontang yang lebih baik di tahun 2045, tepat saat Indonesia merayakan seratus tahun kemerdekaan.
Ketua KPU Kota Bontang Muzzaroby Renfly memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya ajang ini. “Debat ini adalah panggung adu ide, bukan adu otot. Masyarakat Bontang harus melihat gagasan terbaik dari masing-masing kandidat untuk menentukan masa depan kota yang kita cintai,” tegasnya.
Dengan tema besar yang mengarahkan diskusi pada pembangunan kawasan industri ideal, debat ini menyentuh berbagai isu strategis. Di tengah perkembangan Bontang sebagai salah satu kota industri terpenting di Indonesia, tantangan seperti tata ruang, teknologi hijau dan pemberdayaan masyarakat menjadi topik utama.
“Kami berharap setiap paslon mampu menyampaikan program-program unggulan mereka dengan jelas, sehingga masyarakat dapat memahami dan memilih dengan bijak,” lanjut Muzzaroby.
Para paslon secara bergantian memaparkan program mereka. Ada yang fokus pada pengembangan infrastruktur kawasan industri yang modern dan ramah lingkungan, ada pula yang menyoroti upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar industri.
Dalam suasana debat yang hangat namun tetap kondusif, masing-masing kandidat saling bertukar argumen, menjawab pertanyaan dan memaparkan solusi konkret. Ini bukan sekadar ajang memikat hati pemilih, tetapi juga pembuktian atas visi besar mereka untuk Bontang Sentosa 2045.
Menutup rangkaian acara, Ketua KPU Kota Bontang menyampaikan harapan untuk Pilkada yang aman, lancar dan damai. Ia juga mengapresiasi peran pemerintah kota, aparat Polri dan TNI yang menjaga stabilitas selama tahapan Pilkada berlangsung.
“Mari kita jadikan pilkada ini pesta demokrasi yang menggembirakan, bukan ajang perpecahan. Semoga masyarakat Bontang mendapatkan pemimpin terbaik untuk membawa kota ini menuju Bontang Sentosa 2045,” pesan Muzzaroby.
Kini, bola ada di tangan warga Bontang. Siapakah pasangan calon yang mampu memikat hati dan membawa harapan besar untuk masa depan kota ini? Jawabannya akan terungkap pada hari pemilihan nanti.