Insitekaltim,Sangatta – Dinas Kesehatan Kutai Timur meluncurkan program untuk menurunkan angka stunting sejak tahap remaja hingga usia pengantin. Upaya ini mencakup pemberian suplemen zat besi (Fe) untuk mengatasi anemia pada remaja dan gizi kronis pada ibu hamil.
Program pemberian makanan tambahan (BMT) pun telah dijalankan oleh 21 puskesmas di Kutim. Total dana sekitar Rp3 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) pusat.
“Program itu ditujukan khusus untuk balita malnutrisi dan ibu hamil yang kekurangan gizi kronis,” ucap Irma Aryani, Kabid Kesmas Kutim saat ditemui langsung, Kamis (26/10/2023).
Untuk meningkatkan pemantauan pertumbuhan anak, alat antropometri telah didistribusikan ke berbagai daerah, dengan upaya maksimalisasi posyandu.
“Untuk tahun yang sudah berjalan, kita sudah mendistribusikan antroprometri di Sandaran, Telen dan selanjutnya masih proses pendistribusian,” ungkapnya.
Lebih lanjut, setiap posyandu akan diberikan alat antropometri, sementara kader akan menerima pelatihan untuk meningkatkan pemahaman mereka.
“Untuk pemaksimalan posyandu diharapkan satu posyandu satu alat antroprometri setelah itu ada peningkatan kapasitas penggunaan alat tersebut untuk kadernya. Setiap posyandu terdiri dari lima kader” paparnya.
“Dengan jumlah posyandu sebanyak 38, nanti untuk latihan kadernya per zona tapi sudah dilaksanakan dari September,” tambahnya.
Meskipun telah ada capaian di berbagai bidang, tingkat pemberian ASI eksklusif masih rendah, sehingga telah diadakan pelatihan konselor menyusui untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, tantangan yang dihadapi Dinkes Kutim yaitu keterbatasan fasilitas posyandu yang sering menggunakan rumah warga. Harapan Dinkes Kutim mendapatkan dana dari pemerintah desa untuk membangun posyandu yang lebih representatif dan menarik kunjungan.
“Rencana insentif bagi kader juga sedang dalam tahap perumusan dan akan disesuaikan dengan standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah desa,” ucapnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kutim menjalankan program penjaringan anak sekolah yang melibatkan berbagai tingkatan pendidikan. Rencana kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kutim sedang dalam proses untuk menangani anemia pada remaja melalui pemberian suplemen anemia secara rutin.