
Insitekaltim,Samarinda – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 di GOR 27 September Kampus Unmul, Samarinda, Selasa (28/2/2023).
Ditemui pasca kegiatan, Ardiansyah mengatakan kehadirannya pada kegiatan tersebut merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan karena mendapat motivasi dari hasil beda dari para akademisi.
“Alhamdulillah hari ini saya menghadiri undangan Pak Rektor terkait dengan bedah buku Aldera. Saya tidak paham hari ini saya seperti di luar kemampuan. Nah intinya adalah Aldera mengingatkan tentang peristiwa yang terjadi waktu itu dan ini luar biasa,” ungkapnya.
Ia menceritakan pada 15 Februari 1974 silam, terjadi peristiwa yang luar biasa. Para pemuda pro demokrasi bangkit melawan rezim otoriter. Perlawanan terhadap rezim otoriter tersebut berlanjut hingga puncaknya pada tahun 1998 orde reformasi.
Dikatakannya, puncak perjuangan 1998 bukanlah perjuangan terakhir untuk menegakan demokrasi di bangsa ini.
“Saya katakan tahun 1998 itu puncak pergerakan tetapi puncak kegiatan kita untuk menegakkan demokrasi itu terus berjalan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ujar Ardiansyah mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus melihat sejarah, dimana dalam sejarah reformasi dan menjadikannya sebagai tonggak untuk memperkokoh demokrasi agar tidak runtuh.
Menurutnya, salah satu contoh upaya untuk memperkeruh demokrasi di Indonesia adalah pemilihan umum tertutup.
“Kalau itu terjadi maka kembali ke dulu lagi. Dan demokrasi tidak berjalan seutuhnya. Ini suara kita hanya suara biasa. Mudah-mudahan nanti Mahkamah Konstitusi bisa menganulir keinginan elit,” pungkasnya.