
Insitekaltim, Kukar – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Senin, 19 Mei 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan mempelajari penerapan Dana Abadi Daerah (DAD) yang telah lebih dulu diterapkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, khususnya dalam penguatan sektor pendidikan.
Rombongan dari Kukar disambut di Pendopo Graha Buana oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, Ketua DPRD Abdullah Umar, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka dan dialogis, di mana kedua pihak saling bertukar pandangan serta pengalaman mengenai kebijakan strategis pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi jangka panjang.
Bupati Kukar Edi Damansyah menegaskan kunjungan ini merupakan langkah serius pemerintah daerahnya untuk mendalami konsep dan implementasi DAD, khususnya dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan pendidikan di tengah tantangan ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tidak terbarukan.
“Kami baca dari situs resmi Pemkab Bojonegoro bahwa DAD telah menjadi konsep yang difokuskan pada bidang pendidikan. Kami juga terus berupaya untuk menetapkan DAD di Kukar,” ucap Edi.
Menurutnya, Kukar juga menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang. Hal ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kami juga fokus di bidang pendidikan. Kenapa kami pilih pendidikan? Karena disadari bahwa sekarang kita ditopang dengan SDA yang tidak terbarukan. Jadi dengan inilah kita arahkan ke SDM yang bisa diperbaharui,” tambah Edi Damansyah.
Selain kebijakan umum, Edi menyampaikan ketertarikan terhadap aspek teknis pembentukan Dana Abadi Daerah, mulai dari landasan hukum, tahapan implementasi, hingga pendampingan oleh kementerian terkait.
”Bagaimana terkait dengan asistensi dari pemerintah pusat, dalam arti ini Kemendagri dan Kemenkeu, dan seperti apa langkah-langkah yang diambil Pemerintahan Bojonegoro terhadap realisasi mengimplementasikan terkait DAD tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyambut baik kunjungan kerja dari Kukar. Ia menyampaikan DAD telah dirancang sebagai mekanisme jangka panjang yang berpihak pada keberlanjutan, terutama untuk sektor pendidikan.
“Selamanya tidak mungkin terus berharap dengan SDA yang tidak terbarukan. Jadi kita harus berusaha agar mulai beralih ke sektor lainnya,” ujar Wahono.
Ia menekankan bahwa Dana Abadi Daerah dibentuk sebagai bentuk tanggung jawab antargenerasi, yakni dengan menyediakan cadangan keuangan untuk menjamin pembiayaan pendidikan di berbagai tingkatan, mendukung penelitian, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Wahono, Bojonegoro sebagai daerah penghasil migas menyadari pentingnya mengalihkan sebagian pendapatan dari sektor ekstraktif untuk pembangunan yang lebih inklusif dan tahan lama.
“Kami sangat antusias untuk menjajaki peluang kerja sama yang saling menguntungkan dan mewujudkan pembangunan yang sinkron antara kedua wilayah,” tambah Wahono.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi antarwilayah dalam penguatan kebijakan keuangan daerah yang visioner dan berdampak jangka panjang, khususnya bagi masa depan generasi muda. (Adv)