Insitekaltim samarinda- Penolakan pembangunan jalur pipa gas sepanjang 340 kilometer oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, bertolak belakang dengan keinginan Isran Noor. Gubernur terpilih Isran Noor mendukung pelaksanaan pembangunan jalur pipa gas yang akan tersambung sampai ke Takisung, Kalimantan Selatan.
Dukungan Gubernur terpilih H.Isran Noor disampaikan kepada media pada saat menghadiri undangan acara pelantikan Osmas MKGR, Jumat( 7/9/2018) bertempat di Hotel Selyca Jl. Bayangkara Samarinda
Menurut H. Isran Noor kepada awak media bahwa “kami tidak tahu pertimbangan Awang Faroek Ishak” akan tetapi kalau bicara pembangunan ekonomi prasarana infrastruktur ekonomi baik yang dibuat oleh pemerintah, BUMN atau swasta sepanjang itu bermanfaat kepada lingkungannya baik jangka pendek maupun menengah tidak ada masalah( no problem).Kalau itu tidak, maka bisa evaluasi dan jangan kita hentikan akan tetapi di evaluasi,”cetusnya
Menurut Budiman,S.IP,M.Si Ketua Program Studi Pemerintahan Integratif Fisip Unmul kepada insitekaltim bahwa persoalan pembangunan jalur pipa gas saya rasa perlu kajian yang mendalam. Terutama kajian untung ruginya buat Kaltim. Aceh sudah punya pengalaman yang tidak menguntungkan, itu bisa dijadikan rujukan.
“Jangan sampai pemerintah Provinsi Kaltim membuat kebijakan yang sifatnya terburu-buru dengan melihat keuntungan sesaat tapi memberi kerugian di masa yang akan datang,”ungkapnya
Berkenaan rencana pembangunan jalur pipa gas Bontang Takisung Kalsel, menurut informasi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akan mengundang seluruh walikota dan bupati, Ketua DPRD Kabupaten/kota, Kapolda Kaltim, Pangdam VI Tanjung Pura, Kajati Kaltim, Gubernur Kateng,Gubernur Kalsel dan Kementerian ESDM, kegiatan tersebut akan digelar,Senin(10/9/2018) di Lamin Etam Samarinda
Sebelumnya Gubernur Kaltim menolak terhadap pembangun pipa gas di wilayahnya karena dianggap pembangunan pipa gas yang melewati lima kabupaten/kota akan merugikan Kaltim sendiri, apalagi belum ada koordinasi dengannya.
“Pemerintah bukan tidak mendukung selama proses dan prosedurnya sesuai ketentuan dan dapat menguntungkan masyarakat Kaltim kenapa tidak tapi masalahnya kami melihat, ini akan seperti provinsi Aceh bukan mala untung tapi banyak ruginya dan itu bisa dilihat disana saat ini. Kaltim. tidak mau seperti Aceh, “kata Awang Faroek
Apakah tahu berapa banyak gas yang keluar dari Kaltim, kan tidak mungkin kita tahu dan itu nantinya akan habis gas yang kita miliki dan ini tidak boleh kita biarkan sebut Awang
“Pembangunan jalur pipa gas yang melewati Samarinda, Kutai Kartanegara Balikpapan, PPU dan Paser, ini kan belum jelas apalagi yang bangun pihak swasta bukan pemerintah sehingga tidak ada jaminan untuk Kaltim,”ungkap Awang
Sebelumnya ada keinginan pemerintah pusat melalui BPH Migas untuk memenuhi kebutuhan gas di Kalimantan .Dimana PT Bakrie & Brothers selaku investor siap membangun jalur pipa gas sepanjang 340 km. Jalur tersebut dibangun dari Kaltim sampai ke Takisung, Kalimantan Selatan
Rencana pembangunan akan dilakukan secara BOT (Build Operation Transfer). PT Bakrie & Brothers akan menyiapkan dana senilai 500 juta US Dollar. Itu untuk 530 km jalur pipa gas dari Kaltim ke Kalsel.
Wartawan sukri