Insitekaltim, Samarinda – Di bawah kepemimpinan baru Nidya Listiyono atau yang akrab disapa Tyo, PT Pertambangan Bara Kaltim Sejahtera (BKS) kini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Lebih dari satu bulan menjabat sebagai Direktur Utama, Tyo membawa optimisme baru bagi perusahaan tambang daerah yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Kalimantan Timur.
Langkah-langkah strategis pun langsung digulirkan. “Kami memulai dengan merawat apa yang sudah berjalan baik. Hubungan dengan mitra kerja adalah kunci, diikuti peningkatan kinerja di setiap lini perusahaan,” ujar Tyo, Selasa (26/11/2024) di kantor PT BKS, Samarinda.
Sebagai mantan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, pengalaman Tyo di dunia kebijakan kini menjadi senjata baru bagi BKS untuk berkembang. Namun, apa yang membuat kepemimpinan baru ini begitu berbeda?
Arahan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menjadi pijakan bagi Tyo untuk membawa PT BKS ke level selanjutnya. Fokus utama terletak pada penyelesaian Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) yang akan menjadi tonggak penting keberlanjutan perusahaan.
“Perizinan adalah dasar dari semua pengembangan. Kami memastikan setiap langkah sesuai aturan agar BKS bisa melaju lebih jauh,” ungkapnya.
Tyo juga menegaskan pentingnya sinergi antara PT BKS dan pemerintah daerah, menyebut dukungan pemerintah sebagai faktor penentu keberhasilan perusahaan di masa depan.
Namun, Tyo tak hanya berhenti pada batu bara. Di tengah tantangan global, PT BKS mulai melirik sektor mineral non-batu bara dan pengangkutan sebagai peluang baru untuk meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim.
“Kita tidak bisa terpaku pada satu sektor saja. Pengembangan di bidang lain adalah cara untuk menjaga stabilitas perusahaan,” katanya.
Langkah ini menunjukkan keberanian Tyo dalam membawa PT BKS keluar dari zona nyaman dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masa depan.
Di balik layar, tim PT BKS tengah sibuk mempersiapkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2025. Dokumen ini akan menjadi panduan besar untuk membawa perusahaan ke arah yang lebih progresif.
“Kami ingin BKS bukan hanya berkembang, tapi juga menjadi kontributor besar untuk pembangunan Kalimantan Timur. Ini adalah tujuan kami,” ujar Tyo.
Bagi Tyo, sinergi dengan stakeholder—termasuk pemerintah dan DPRD—adalah fondasi penting dalam menentukan arah perusahaan. Komitmen untuk menjaga komunikasi yang baik dan transparan menjadi salah satu prioritasnya.
“Kami akan selalu patuh dan menjalin hubungan harmonis. Tanpa dukungan stakeholder, arah perusahaan tidak akan jelas,” tegasnya.
Di sisi lain, meskipun rekrutmen tenaga kerja baru belum menjadi fokus, PT BKS memilih untuk memperkuat perizinan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan izin pengangkutan sebagai langkah awal.
BKS yang lebih dinamis dan adaptif
Langkah-langkah strategis yang dirancang Tyo menunjukkan satu hal, yakni PT BKS sedang bersiap memasuki babak baru. Dengan visi yang jelas, kepemimpinan Nidya Listiyono tak hanya membawa harapan bagi perusahaan, tetapi juga untuk Kalimantan Timur secara keseluruhan.
“Kami optimis BKS dapat tumbuh lebih baik dan menjadi kebanggaan daerah,” tutup Tyo.
Kehadiran Tyo sebagai nakhoda baru membawa sinyal bahwa PT BKS siap bertransformasi, bukan hanya menjadi pemain utama di sektor tambang batu bara, tetapi juga pionir inovasi di industri lainnya.