
Insitekaltim, Bontang – Masalah putus sekolah di wilayah pesisir Bontang seperti Selangan, Tihi-Tihi, dan Gusung kerap kesulitan melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP) akibat terbatasnya fasilitas dan transportasi.
Kondisi ini mendorong Anggota DPRD Bontang Heri Keswanto, untuk mengusulkan pengadaan kapal sekolah sebagai solusi transportasi pendidikan di wilayah perairan.
“Anak-anak pesisir seharusnya punya akses yang sama seperti anak-anak di darat. Jika di darat ada bus sekolah, di laut kita harus punya kapal sekolah,” ujar Heri dalam pernyataannya, Selasa (1/10/2024).
Masalah transportasi di wilayah pesisir menjadi salah satu hambatan utama anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Saat ini, orang tua siswa kerap kesulitan mengatur transportasi, sehingga banyak anak yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga sekolah dasar (SD).
Menurut Heri, solusi transportasi yang disediakan oleh pemerintah sangat penting untuk mengurangi angka putus sekolah di wilayah pesisir. Ia menegaskan bahwa beban transportasi tidak seharusnya dibebankan kepada orang tua, melainkan merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Pemerintah harus memastikan ketersediaan transportasi yang memadai, baik kapal sekolah untuk wilayah laut maupun bus sekolah di daratan. Ini bagian dari hak pendidikan anak-anak yang harus dijamin,” tegas Heri.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang telah mencoba mencari solusi melalui program Community Boarding yang diinisiasi sejak 2022. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa-siswi pesisir dengan memberikan akses pendidikan di SMPN 9 Bontang yang terletak dekat Rusunawa Guntung. Namun, hingga kini, program tersebut belum terlaksana sepenuhnya.
Heri berharap dengan adanya fasilitas transportasi seperti kapal sekolah, program pendidikan di pesisir dapat berjalan lebih efektif dan anak-anak bisa melanjutkan sekolah tanpa hambatan jarak dan akses.
“Masalah ini harus segera diatasi. Jika tidak, kita akan melihat lebih banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah hanya karena masalah transportasi,” pungkas Heri.