
Insitekaltim,Sangatta – Setiap pemerintah daerah (pemda) diwajibkan mengalokasikan 20 persen dari APBD untuk bidang pendidikan. Di tahun ini pendidikan mendapatkan jatah sebesar Rp1,8 triliun. Namun dari anggaran ini Rp900 miliar untuk tenaga pengajar.
Menanggapi ini, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan mengatakan bahwa dalam penanganan dan peningkatan pendidikan bukan hanya menjadi tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua elemen, baik pemerintah, swasta, masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan (ormas).
Pendidikan sendiri dipecah menjadi dua lingkup baik formal maupun nonformal. Sehingga dalam kucuran APBD didasari pada data yang akurat. Selanjutnya pemberian gaji dan tunjangan guru disesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan guru di daerah.
Akan besarnya porsi guru ketimbang infrastruktur pembangunan sekolah, politikus dari PKS ini mengatakan bahwa Pemkab Kutim sudah sangat detail dalam menerapkan arahan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terutama dalam urusan keuangan.
Hal ini dibuktikan lewat perolehan opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari LKPD (laporan keuangan pemerintah daerah) Kutim 2022.
Namun terkait pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, dirinya melihat skema rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) sudah lebih terarah dengan disesuaikan pada tingkat kebutuhan masing-masing sekolah.
“Sudah tertuang sekolah mana dan membutuhkan apa. Tinggal fokus terhadap renja (rencana kerja) dan renstra (rencana strategis) yang ada di dalam RKPD. Kan setiap OPD punya keduanya (renja dan renstra). Kan fokus perencanaan RKPD berdasarkan itu. Baik itu musrenbang maupun pokir (pokok pikiran),” ucapnya.
Meski demikian dirinya berharap, sistem yang dibangun pemerintah dengan sistem informasi pembangunan daerah (SIPD), termasuk dengan tahapan KUA-PPAS, betul-betul dijalankan pemerintah khususnya Disdikbud Kutim dalam memperhatikan pendidikan di Kutim.
“Semua pembangunan diarahkan pada kesejahteraan masyarakat, termasuk pendidikan pun sangat penting,” tandasnya.