Reporter: Iren – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menargetkan akan menekan angka stunting jadi 14 persen di tahun 2024.
“Tahun lalu, angka stunting mencapai 19,53 persen. Kita akan mencoba menekan angka stunting lewat upaya pemberian makan bergizi bagi anak terdampak stanting serta ibu hamil yang kurang mampu,” kata Wakil Wali Kota Bontang Najirah usai mengikuti kegiatan mini Loka Karya Stunting di Gedung 3D Bontang, Rabu (9/3/2022).
Dengan upaya pemberian makan bergizi tersebut, Pemkot Bontang optimis akan mampu menuruni angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
“Kita sudah menyiapkan anggarannya di APBD bahkan sudah mengajukan anggaran tambahan ke Kementerian Kesehatan,” ungkap Najirah.
Dirinya belum bisa membeberkan total anggaran penanganan stunting. Namun anggaran yang diajukan ke pemerintah pusat cukup besar.
“Kita bisa ajukan besar anggaranya, tapi tidak segitu yang diberikan, jika tidak separuh ya pasti sedikit,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Bahauddin juga menambahkan bahwa dalam upaya penurunan angka stunting pihaknya sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pengadilan Agama dan Kementrian Agama (Kemenag) Bontang terkait pencegahan pernikahan anak usia dini.
“Rahim anak usia 18 tahun terbilang belum siap, hal itu menjadi salah satu penyebab stunting. Apalagi ditunjang faktor sosial dan ekonomi yang belum matang,” ujarnya.
Ia juga meminta peran orang tua untuk menguatkan pendidikan agama ke anak-anaknya untuk mencegah pergaulan bebas.
“Apalagi rata-rata anak sekarang punya handphone, jika pendidikan agama tidak kuat takutnya jumlah anak nikah usia dini bertambah,”tutupnya.