Reporter: Hilda – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Bertempat di ruang Vidio Conference Lantai 1, Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim gelar press release hasil kegiatannya selama setahun, Kamis (2/1/2020).
Adapun bahasan pokoknya, ialah Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi, Perkembangan Nilai Tukar Petani, Perkembangan Pariwisata, dan Perkembangan Ekspor dan Impor.
Dari rilis yang diedarkan, diketahui selama Desember 2019 terjadi inflasi sebesar 0,40% di Kaltim.
Menurut Anggoro Dwitjahyono Kepala BPS Kaltim, inflasi di Kaltim cenderung lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional yang sebesar 0,34%. Meski begitu, tingkat inflasi di Kaltim terbilang stabil karena di bawah 2%.
“Dibanding nasional kita kebih tinggi sedikit. Tapi selama setahun ini relatif lebih rendah dengan nilai 1,66%,” ujarnya saat ditemui usai konferensi pers.
Dikatakan Anggoro, Samarinda dan Balikpapan menyumbang angka inflasi terbesar dibanding daerah kabupaten/kota. Hal ini dikarenakan hanya dua kota ini yang melaporkan tingkat inflasinya.
“Yang lain hanya melaporkan kisaran harganya saja,” terangnya.
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Desember naik 0,17% dengan nilai 94,68 lebih besar dibanding bulan sebelumnya.
Disisi lain, statistik dalam bidang pariwisata mengalami kenaikan pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dengan capaian 64,37% lebih tinggi dibandingkan TPK Oktober 2019. Namun, jumlah wisatawan mancanegara pada November mengalami penurunan sebanyak 67 kunjungan.
Sedangkan pada periode Januari – November 2019 nilai ekspor Kaltim terhitung US$ 14,82.
“Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 11,64% dibandingkan periode 2018,” tutupnya.