
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memberi usul untuk menggelar Pasar Murah di 12 Kecamatan wilayah Kutim.
Kepala Disperindag Zaini melalui Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Achmad Doni Evriady mengatakan seringkali momentum Ramadan menjadi alasan pedagang untuk memainkan harga.
Hal itu, kerap membuat harga kebutuhan pokok melonjak cukup signifikan. Melihat kondisi ini, Disperindag Kutim pun mengusulkan program Pasar Murah tersebut. Bahkan anggaran sebesar Rp750 juta sudah diusulkan.
“Kami sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp750 juta untuk program Pasar Murah dan menyasar pada 12 kecamatan yang akan disesuaikan dengan kondisi stok pangan di wilayah tersebut,” ujar Doni Evriady saat ditemui Insitekaltim.com di Kantor Disperindag Kutim, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta pada Rabu (14/4/2021)
Secara teknis akan dibentuk paket sembako yang seperti beras, minyak goreng, garam, gula dan sejenisnya. Satu paket sembako tersebut seharga Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Namun oleh pihak Disperindag akan di diskon sebanyak 40 persen sehingga harga per paket menjadi Rp150 ribu.
“Sebetulnya waktu yang tepat pelaksanaan Pasar Murah ini saat menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasar,” jelas Doni
Namun demikian usulan tersebut belum menemukan hasil. Disperindag mengusulkan untuk menggunakan anggaran Covid-19 kategori pemulihan ekonomi daerah.
Ternyata anggaran Covid-19 diprioritaskan untuk pengadaan vaksinasi. Sehingga pihak Disperindag menggunakan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sebenarnya jika menggunakan anggaran Covid-19, Pasar Murah dapat dilaksanakan di bulan Ramadan ini. Namun jika yang disetujui melalui perubahan APBD, kemungkinan pelaksanaan masih lama,” pungkas Doni.