
Insitekaltim,Sangatta – Maraknya pasar tumpah di Kota Sangatta ditanggapi oleh sejumlah anggota dewan, salah satunya Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim Jimmy. Dia berpendapat pasar tumpah memberikan dampak negatif dan positif bagi masyarakat.
Setiap warga negara tidak dilarang untuk berusaha baik skala kecil, menengah bahkan investasi skala besar. Namun terdapat hal-hal yang harus diperhatikan khusus berkaitan dengan ketertiban umum atau orang banyak.
Pasar tumpah merupakan bentuk usaha kecil perdagangan yang dilakukan masyarakat.
Pasar pinggir jalan ini memberikan dampak positif khususnya ekonomi para pelaku usaha.
Di sisi lain juga menguntungkan pembeli baik dari segi waktu maupun harga barang.
“Memang harga sayur, ikan di pasar tumpah lebih murah ketimbang pasar induk. Jadi pantas saja banyak orang lebih memilih belanja di pasar tumpah,” kata Jimmy belum lama ini.
Namun kondisi ini memberikan dampak buruk bagi keamanan umum dimana riuh pasar tumpah menimbulkan kemacetan akses lalu lintas, karena parkir kendaraan tidak jelas, sehingga mengganggu pengguna jalan lain.
Bahkan DPRD Kutim pun beberapa kali menerima sejumlah keluhan dari masyarakat yang terlibat menjadi pedagang Pasar Induk Sangatta (PIS) karena kurangnya omzet akibat sepinya pasar.
“Kita tidak melarang orang berusaha, tapi kondisi seperti ini merugikan orang lain dan mengganggu ketertiban umum,” terang Jimmy.
Maka dari itu dirinya berharap kepada Pemkab Kutim untuk melakukan penertiban dan pengawasan secara berkala guna mengantisipasi semakin maraknya pasar tumpah.
“Kami tentu sangat mendukung apapun langkahnya. Jika memang itu sesuai dengan aturan yang berlaku dan menjadi pedoman, kami pasti sepakat,” tandasnya.