
Insitekaltim,Sangatta – Rumah Sakit (RS) Muara Bengkal ditargetkan beroperasi pada Oktober mendatang. Namun permasalahan kebutuhan tenaga kesehatan belum bisa terpecahkan khususnya pemenuhan lima tenaga dokter spesialis.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim M Yusuf mengatakan terhadap pemenuhan tenaga dokter spesialis pihaknya sudah menawarkan lowongan lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) namun hingga saat ini belum ada satu dokter pun yang tertarik melamar.
“Belum ada. Kita sudah nih tawarkan besar biaya honor dari kita, fasilitas lainnya. Tapi belum ada peminatnya,” kata M Yusuf kepada Insitekaltim di Kantor Dinkes Kutim, Selasa (1/8/2023).
Meski demikian, target pengoperasian RS Muara Bengkal tetap akan dilakukan mengingat gedung tersebut telah diresmikan dan masyarakat telah menanti-nantikan pelayanan kesehatan terdekat.
Terhadap pemenuhan tenaga dokter, dirinya mengatakan akan memberdayakan dokter-dokter baru lulus kuliah atau residen yang disekolahkan lewat beasiswa pemda untuk ditempatkan di RS Muara Bengkal.
Sementara itu upaya lain lewat kenaikan insentif dan gaji dokter, namun mengingat hal ini masih bertentangan dengan regulasi sehingga dibutuhkan payung hukum lewat peraturan bupati (perbub).
“Harus nunggu perbup untuk kenaikan insentif dokter spesialis. Sekarang masih dikaji oleh bagian hukum,” jelasnya.
Meski demikian, permasalahan lain pun akan muncul terhadap upaya perekrutan tenaga kesehatan yang menjadi TK2D atau honorer yang dilarang oleh pemerintah pusat.
Namun untuk mendekatkan pelayanan kesehatan, maka pemerintah daerah harus bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait perekrutan ini.
“Ini juga menjadi salah satu dilema. Kita mau rekrut honorer tapi dilarang pusat,” tandasnya.