Insitekaltim – Muhammadsjah Djafar kembali pimpin pengusaha yang terhimpun dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kaltim periode 2019-2024. Sebelumnya, Muhammadsjah telah memimpin GAPKI Benua Etam selama tiga tahun (periode 2016-2018).
Dirinya atas nama GAPKI mengapresiasi dukungan dan perhatian sekaligus sinergitas yang terjalin selama ini antara anggota organisasinya dengan Pemerintah Provinsi Kaltim serta masyarakat pelaku usaha dan pelaku utama kelapa sawit.
Dia juga mengungkapkan bahwa pihak swasta atau pengusaha yang bergerak di komoditi kelapa sawit sangat berharap Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Kabupaten Kutai Timur segera berfungsi.
Menurut Muhammadsjah, Maloy sangat prospektif dalam mendukung percepatan pengembangan industrilisasi bahkan hilirisasi kelapa sawit.
“Maloy prospek bagus sekali. Kita menunggu realisasi dan berfungsinya KEK itu,” katanya usai pengukuhan pengurus daerah GAPKI Kaltim periode 2019-2024 di Ballroom Midtown Hotel Samarinda, Jumat (25/1/2019).
Diakuinya, selama ini para pengusaha sawit agak kesulitan melakukan ekspor CPO sehingga harus melakukannya melalui Pelabuhan Kariangau Balikpapan dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Karenanya, jajaran Gapki meyakini KEK MBTK selain memudahkan pengiriman produk-produk kelapa sawit juga mampu mempercepat pengolahan industri turunan (downstream palm oil).
“Kalau selama ini kita hanya mengirim CPO. Ke depan, Kaltim tidak saja ekspor kebutuhan pangan dunia tapi juga energi berupa B20 (biodiedel) atau B30,” ujarnya. (yans/sul/humasprov kaltim)