
Insitekaltim,Sangatta – Air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Namun di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Kutim pelayanan air bersih oleh pemerintah daerah belum dinikmati masyarakat.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan menuntut Pemkab Kutim untuk memperhatikan wilayah minim pelayanan air bersih.
Salah satu daerah yang menjadi sorotannya adalah pemenuhan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Karang yang belum mendapatkan layanan air bersih. Yakni Desa Pengadan dan Baay.
Masyarakat di kedua desa saat ini masih menggunakan air sungai yang sebagai sumber air bersih. Namun kondisi memprihatinkan sebab kualitas air kian memburuk dari hari ke hari akibat aktivitas perusahaan.
“Maka pemerintah daerah harus mempercepat pelayanan air bersih harus disediakan di sana,” kata Agusriansyah belum lama ini.
Terhadap Desa Pengadan, DPRD Kutim telah mendorong rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk warga setempat. Usulan ini telah dicanangkan beberapa tahun lalu, namun belum juga terealisasi. Dia mengaku mengetahui wacana itu. Pihaknya juga pernah mengusulkan kepada Pemprov Kaltim, lantaran membutuhkan biaya yang cukup besar Rp7 miliar.
“Tapi hingga sekarang kan belum sama sekali, jadi yang kita dorong dari Pemkab Kutim,” tuturnya.
Kendati demikian, politikus PKS itu meyakini pemaksimalan pelayanan air bersih di kabupaten ini terus berprogres ke arah positif. Melalui beberapa program di antaranya Pamsimas (program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat), subsidi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), program PUPR dan BPMdes waktu w ww w ww, semuanya berproses. Termasuk PDAM sendiri.
Lanjut, di tahun 2025 mendatang Pemkab Kutim menargetkan untuk maksimalisasi pelayanan air bersih hingga kawasan pedalaman dan pesisir yang saat sekarang sedang berproses seperti di Kawasan Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, Kaubun dan Karangan).
Upaya tersebut dilakukan lewat penambahan jaringan dan menambah penampungan. Termasuk peningkatan distribusi dan mencari sumber air baku. Itu kan bagian dari kesungguhan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Program-program ini telah masuk ke dalam rancangan masuk di APBD sekarang. Bahkan berlaku di semua kecamatan dan desa. Semoga dapat segera direalisasikan,” pungkasnya.