Insitekaltim, Samarinda – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Firman Hidayat menyampaikan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menunjukkan tren peningkatan dibandingkan pilkada sebelumnya.
Di Kota Samarinda untuk pemilihan gubernur (pilgub), partisipasi pemilih tercatat mencapai 59,9 persen, sementara pemilihan wali kota (pilwali) berada di angka 57,8 persen.
“Tahun sebelumnya, tingkat partisipasi hanya 51,7 persen. Ini berarti ada kenaikan sekitar 8 persen, yang cukup menggembirakan meski masih bisa ditingkatkan,” ujar Firman, Rabu, 11 Desember 2024.
Firman juga mengungkapkan bahwa jumlah pemilih di Samarinda tercatat lebih dari 300 ribu orang. Namun, tingginya jumlah pemilih ini justru memengaruhi tingkat kehadiran yang dinilai belum maksimal.
Ia menyebut salah satu penyebabnya adalah banyaknya pemilih pindahan, yaitu masyarakat yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Samarinda, tetapi memilih di luar kota.
“Pemilih pindahan ini hanya mendapatkan satu surat suara untuk Pilgub, sedangkan pilwali tidak dapat mereka ikuti. Hal ini memengaruhi angka partisipasi di Pilwali,” jelas Firman.
Menurutnya, partisipasi dalam pilkada cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres). Ia menjelaskan bahwa faktor utama adalah cakupan wilayah pemilihan.
“Dalam pilpres, siapa pun warga negara Indonesia di luar Kaltim tetap bisa memilih presiden. Sementara untuk pilkada, hanya warga setempat yang dapat menggunakan hak pilih,” katanya.
Meskipun demikian, Firman optimis bahwa peningkatan angka partisipasi pemilih ini merupakan indikasi positif dari kesadaran politik masyarakat.
Dengan berbagai upaya sosialisasi dan edukasi, ia berharap tren ini dapat terus berlanjut pada pemilu mendatang, termasuk meningkatkan kesadaran warga agar lebih proaktif dalam menentukan pilihan di pilwali.