
Insitekaltim,Sangatta – Sekretaris Komisi B DPRD Kutim Ubaldus Badu membeberkan kekurangan tenaga pendidikan (guru) hingga kesehatan (perawat) di Kecamatan Karangan dan Kaubun Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Menurut Ubaldus kekurangan guru hampir terjadi di semua sekolah dari jenjang SD, SMP dan SMA khususnya dengan jurusan tertentu. Hal serupa terjadi di bidang kesehatan baik di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan pusat pelayanan terpadu (pustu) yang ada di setiap desa.
“Untuk pustu, tenaga kesehatan di setiap tempat itu cuma satu orang. Bahkan tidak ada sama sekali yang membuat masyarakat harus lari berobat ke puskesmas kecamatan,” katanya kepada Insitekaltim.
Berobat ke puskesmas pun tidak ditunjang akses yang memadai. Banyak jalan yang belum tersentuh perbaikan sehingga banyak masyarakat beralih ke obat-obat tradisional.
Ia meminta Pemkab Kutim untuk bisa menerapkan pemerataan tenaga pendidik dan kesehatan di semua wilayah. Sebab menurutnya kekurangan guru akan berdampak pada pendidikan Kutim begitu juga halnya dengan bidang kesehatan.
“Apalagi sekarang sudah mulai banyak guru yang pensiun. Pemerintah kabupaten harus segera lakukan upaya agar tenaga pengajar merata di seluruh daerah, termasuk dengan perawat,” jelasnya.
Ubaldus mengatakan, kebutuhan akan guru dan perawat merupakan aspirasi masyarakat di wilayah Dapil V yang harus diperjuangkan dirinya sebagai wakil rakyat.
“Kita mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, pendidikan dan kesehatan termasuk kebutuhan dasar yang harus diperhatikan pemerintah,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia meminta Pemkab Kutim juga fokus memperhatikan masyarakat di wilayah pelosok yang selama ini belum maksimal.
“Jangan diperhatikan hanya di sekitar-sekitar Sangatta, Bengalon dan daerah yang bisa dijangkau. Yang tidak bisa dijangkau harus diperhatikan juga,” kritiknya.