Insitekaltim,Bontang– Pelepasliaran 11 penyu dan ikan Napoleon di tobok batang perairan Kota Bontang. yang dilakukan oleh Pemkot Bontang, serta Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak,Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tarakan, BKSD Kaltim, dan PT. Pupuk Katim. Pada Kamis (25/4/2019). Di harapkan dapat menjadi pariwisata baru di Kota Bontang.
Pemerintah Kota Bontang, berharap agar Bontang memiliki pariwisata laut seperti Kabupaten Berau, yang memiliki daya tarik wisata tentang penyu.
kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKPPP) Bontang, Aji Erlinawati mengatakan, tempat pelepasan penyu dekat dengan pula beras basah, di Terumbu Karang Buatan, yang telah ditumbuhi soft coral dan hard coral. Jika nantinya penyu tersebut dapat berkembang biak, pastinya kawasan beras basah menjadi tempat bagi penyu ini.
“Semoga dengan melepaskan penyu ini mereka bisa berkembang biak, dan beras basah bisa menjadi habitatnya sehingga Bontang juga memiliki tempat wisata penyu seperti Berau,” ujarnya.
Ia mengatakan sebelumnya di perairan Bontang belum ada ditemukan penyu, kemungkinan penyu itu berasal dari luar perairan Bontang, atau penyu yang berimigrasi.
“Saya baru tau kalau Bontang punya penyu, itu karena ada nelayan yang dapat, ya semoga saja keberadaan penyu dapat menyadarkan masyarakat, bahwa sangat jarang ditemui, untuk itu kita dapat bersama sama menjaganya,”katanya.
Sebelumnya penyu didapatkan oleh nelayan yang hendak memakannya, namun, penyu itu berhasil diselamatkan oleh nelayan koperasi atau nelayan binaan perusahaan yang ada di kota Bontang. Sebelum pelepasliaran, penyu ini terlebih dahulu dipulihkan. Setelah siap, penyu ini kemudian dilepas di kawasan perairan Tobok Batang.
Selain penyu, pemkot juga melakukan pelepasan 5 ikan napoleon. Ikan napolieon keberadaanya sangat dilindungi. Peraturan itu tercantum dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan No. 37 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan Napoleon.(yulianti)