Insitekaltim Samarinda -Menyikapi meluaskan diskusi masyarakat di media online dan media sosial terkait beredarnya copy surat undangan terkait rapat kordinasi untuk mengantisipasi dampak peristiwa pembakaran bendera yang bertulisan “kalimat Tauhid” dikabupaten Garut.Jawa Barat . Melalui perwakilan Sekretaris daerah provinsi Kaltim di ruang rapat kantor Gubernur senin (29/10/2018)Dr.Hj.Meiliana.Se.MM kepada awak media memaparkan dalan konfrensi persnya Gubernur Kaltim Isran Noor memberi penjelasan.
Gubernur Isran Noor menegaskan surat Nomer 427/5063/B.Kesra/2018,itu memang surat resmi yang ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 2018.tujuan utama dari rapat koordinasi,selain membangun silahturahmi Gubernur Isran Noor bermaksud ingin mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di Kaltim.
Selain mengundang jajaran terkait dilingkungan pemprov Kaltim dan Kanwil Kemenag Kaltim.Gubernur selaku pimpinan Muhammadiyah Kaltim.Pimpinan NU Kaltim.Pimpinan HTI.Ketua FPI Kaltim.dan ketua Dewan Masjid Kaltim.
“Saya melakukan kekeliruan yang saya tidak sengaja .Ternyata dalam daftar undangan tercatat pimpinan HTI Kaltim.Saya tidak menyalahkan staf, sebab ini tanggung jawab saya,”kata Isran Noor
Namun secara prinsip .Tegas Isran Noor Pemprov Kaltim dan Gubernur Kaltim tidak akan mengundang pimpinan organisasi HTI yang saat ini sudah dibubarkan oleh negara.
Gubernur isran Noor berharap agar masyarakat tetap dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pemberitaan negatif yang cendrung mengadu domba ,menghasut dan berisi provokasi.
Demikian pula terkait pengibaran bendera bertulisan “Kalimat Tauhid”yang banyak beredar saat aksi demontrasi, jumat (26/10/2018),segera diturunkan oleh satuan Polisi Pamong Praja (satpol pp)yang bertugas dikantor gubernur.
Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi bahkan menerima langsung ribuan pengunjuk rasa, bershalawat bersama dan memimpin doa bersama demi keutuhan NKRI dan kedamaian Kaltim dan Indonesia
Gubernur mengapresiasi umat muslim di Kaltim dan tetap mampu menahan diri dan tidak terprovokasi sehingga kondisi Kaltim secara umum tetap aman dan kondusif
Wartawan yovie