Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda kembali menggelar kerja bakti pembersihan Sungai Karang Mumus (SKM) pada Sabtu 31 Mei 2025, melalui kegiatan rutin “Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah Sungai Karang Mumus dan Apel Bersama.” Titik kumpul kegiatan dipusatkan di Jalan Tongkol, tepat di samping Jembatan 1.

Kegiatan ini melibatkan sekitar 200 peserta dari berbagai unsur. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mengerahkan 65 petugas lapangan yang tergabung dalam lima tim, masing-masing terdiri dari 13 orang. Selain itu, kegiatan turut melibatkan 25 unit perahu ketinting milik nelayan yang sudah menjadi bagian dari tradisi aksi bersih sungai ini.
Wali Kota Samarinda Andi Harun turun langsung menjelaskan kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mengangkut sampah dari sungai, melainkan sebagai sarana edukasi dan ajakan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Ini kegiatan rutin sekali sebulan kita laksanakan, pungut sampah di sungai dan kita berharap bukan sekadar pungut sampah sebenarnya, tapi ini bagian dari cara kita mengajak masyarakat, mengedukasi masyarakat agar mau dan semakin hari semakin keterlibatan itu besar,” ucapnya.
Ia menambahkan, kebersihan lingkungan termasuk parit dan drainase, dapat dijaga melalui gotong royong.
“Kalau kita bisa bekerja sama membersihkan sungai, tentu kita juga bisa menjaga parit dan drainase di sekitar rumah masing-masing. Dengan begitu, sedimentasi bisa dikurangi, dan lingkungan kita tetap terjaga,” lanjutnya.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki dua tujuan utama: pertama, melibatkan masyarakat dalam aksi langsung memungut sampah di sungai, dan kedua, memberikan pesan agar masyarakat melakukan hal serupa di lingkungan masing-masing.
Kepala DLH Samarinda Endang Liansyah menjelaskan dari hasil pembersihan hari itu, sampah yang terkumpul mencapai dua truk, atau sekitar 12 kubik. Jenis sampah didominasi oleh kayu, sementara plastik hanya sebagian kecil.
“Setelah selesai melakukan pembersihan, tadi kita lihat yang banyak sampahnya itu adalah kayu. Ada juga plastik tapi tidak banyak,” ujar Endang.
Ia menyebut kondisi SKM beberapa bulan terakhir menunjukkan perbaikan. Hal ini didukung oleh pembaruan sistem pengawasan sungai yang telah dilakukan.
“Kita lihat juga beberapa bulan terakhir Sungai Karang Mumus ini cukup bersih, karena kami sudah mengganti pengawasannya,” katanya.
Namun, Endang juga mengingatkan masih ada sampah plastik dan perilaku membuang sampah sembarangan. Ia menekankan pentingnya kesadaran warga agar setidaknya mengelola sampah pribadi dengan benar.
“Karena prinsipnya itu seperti ini, kalau tidak punya waktu dan tenaga untuk membantu kami membersihkan sampah minimal jangan mengotori. Artinya sampah diurus sendiri, bawa ke TPS, jangan dibuang sembarangan di pinggir jalan, di sungai,” jelasnya.
DLH juga akan terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan bersama.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Pemkot Samarinda dalam menjaga kebersihan sungai secara berkelanjutan, sekaligus membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat.
12.06